Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengimbau kepada pemudik agar mengisi saldo kartu TOL sesuai dengan jarak tempuh. Hal itu guna mengantisipasi kehabisan saldo di tengah perjalanan.
Desi mengatakan, pemudik perlu mengestimasikan kebutuhan pembayaran TOL selama perjalanan. Menurutnya, jika pemudik kehabisan saldo kartu TOL akan berdampak kepada antrean di pintu TOL.
"Saldo kartu e-TOL maksimal Rp2 juta. Jadi mohon selama mudik ditinggalkan kebiasaan mengisi saldo e-TOL saat saldonya sudah mau habis. Estimasikan perjalanan Anda," katanya di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (24/5).
Kekurangan saldo e-TOL, kata Desi, sama saja berkontribusi terhadap kemacetan. Maka Desi mengimbau agar pemudik mengecek kembali saldo e-TOL.
"Bisa dibayangkan kalau kehabisan saldo di TOL, kemudian minta tolong mengisikan, itu akan memakan waktu. Antrean pun bakal panjang," ujar Desi yang juga Ketua Asosiasi Jalan TOL Indonesia (ATI).
Desi menambahkan, selain saldo e-TOL pemudik juga harus mengisi penuh bahan bakar sebelum melakukan perjalanan. Sebab, atrean di SPBU rest area juga berkontribusi menciptakan kemacetan.
"Jadi kami ingatkan tolong isi penuh bahan bakar Anda sebelum berangkat," imbaunya.