Purwokerto, Gatra.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional IV Banyumas menyediakan 3,5 ton daging kerbau untuk mengantisipasi kelangkaan daging yang berakibat pada lonjakan harga daging sapi menjelang Lebaran Idulfitri 1440 Hijriyah.
Kepala Bulog Subdivre IV Banyumas, Sony Supriyadi, mengatakan bahwa saat ini Bulog memiliki persediaan 1,5 ton daging kerbau. Sabtu besok, dijadwalkan sebanyak dua ton daging kerbau akan tiba ke gudang Bulog Banyumas dari Bulog Pusat.
“Kita tidak akan menyetok banyak-banyak, yang terpenting permintaan terpenuhi. Sekarang masih sekitar 1,5 ton. Besok Sabtu akan datang lagi dua ton,” katanyanya, Jumat (25/5).
Sony menjelaskan, persediaan 3,5 ton daging kerbau itu disesuaikan dengan kapasitas ruang penyimpanan daging berpendingin yang dimiliki oleh Bulog. Jika memang diperlukan, daging kerbau itu akan dikirim secara kontinu. “Kami, setiap butuh akan ditambah. Maksudnya akan selalu dipenuhi stok daging kerbau. Kalau kurang kami minta lagi. Kurang, kami minta lagi,” ujarnya.
Saat ini, harga daging sapi masih relatif stabil, meskipun lumayan tinggi. Harganya Rp130 ribu – Rp140 ribu per kilogram. Dikhawatirkan harga daging akan melonjak naik seiring tingginya permintaan daging menjelang Lebaran. “Harga daging sapi masih cukup tinggi juga sih. Rp130 ribuan per kilogram. Untuk ini, kami antisipasi kenaikan harganya,” katanya.
Sony mengemukakan, daging kerbau akan dijual harga eceran tertinggi (HET) Rp85 ribu per kilogram. Harga serendah ini diterapkan untuk menekan harga daging sapi yang biasanya melonjak tinggi menjelang Lebaran Idulfitri.
Pada tahun ini Bulog tidak akan mengadakan operasi pasar. Daging tersebut didistribusikan ke sekitar 2.000 rumah pangan kita (RPK) di empat kabupaten wilayah Bulog Banyumas. Empat kabupaten itu yakni, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap, dan Purbalingga. “Kita kerja sama dengan pemda dan mendistribusikan lewat RPK,” ujarnya.