Kebumen, Gatra.com – Ulama di Kebumen, Jawa Tengah, meminta kepolisian agar menindak tegas dalang atau provokator yang memicu kerusuhan dalam demonstrasi di Jakarta, sejak 21 Mei 2019 dan hari setelahnya
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasani-Kebumen, Fachrudin Achmad Nawawi, berharap polisi bisa mengungkap dengan cepat dalang dari aksi damai yang lantas berubah ricuh tesebut. Ia bahkan berharap, dalang kasus ini dihukum seberat-beratnya karena sudah sampai mengakibatkan korban jiwa.
"Menurut saya, aksi people power atau kedaulatan rakyat adalah disengaja, sehingga negara dibuat tidak kondusif," katanya, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Gatra.com, Jumat (24/5).
Ia menyayangkan adanya penodaan demokrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang pada aksi 21 Mei dan hari selanjutnya. Menurut dia, pengerahan massa itu tak mencerminkan seluruh rakyat Indonesia. Sebab, gerakan hanya di picu oleh sebuah kelompok.
Gus Fachru menilai, pemilu 2019 berjalan jujur, adil, transparan, serta demokratis. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak terprovokasi oleh ajakan berdemonstrasi di Jakarta.
"Kami ucapkan selamat kepada Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih. Selanjutnya atas aksi people power, kami sangat menyayangkan sekali," ucapnya.
Senada dengan Fachrudin Achmad, ulama berpengaruh di Kabupaten Pemalang, Habib Muhdor Ahmad Assegaf, juga meminta seluruh pihak, agar menerima hasil keputusan KPU RI dengan damai. Sebab, pemilu telah diselenggarakan sesuai dengan konstitusi. “Mari kita terima hasil pemilu 2019 yang telah ditetapkan oleh KPU RI dengan damai,” kata Habib Muhdor.
Ia pun berharap, dengan dipimpinnya Indonesia oleh Jokowi dan Ma'ruf Amin selama lima tahun ke depan, bangsa Indonesia dapat semakin maju, mempu bersaing dari segi ekonomi dan keamanan. “Kami atas nama tokoh masyarakat Kabupaten Pemalang mengucapkan selamat atas terpilihnya Jokowi- Maruf Amin,” ucapnya.