Home Milenial Riyan yang Tertembak Aparat Aksi Ricuh 22 Mei di Pontianak Akhirnya Meninggal

Riyan yang Tertembak Aparat Aksi Ricuh 22 Mei di Pontianak Akhirnya Meninggal

Pontianak, Gatra.com - Kericuhan yang sempat terjadi di Kota Pontianak pada 21 dan 22 Mei memakan satu korban jiwa yaikni Riyan Saputra (15). Warga masyarakat ini meregang nyawa setelah dua hari dirawat di IGD Rumah Sakit dr Soedarso pada Jumat dini hari (24/5).

Ayah korban, Juliansyah mengatakan sudah ikhlas kepergian anaknya.

Ia menganggap semua sudah digariskan oleh Allah SWT.

“Luka tembak dibagian perutnya,” jelas Juliansyah saat mengantar jenazah anaknya ke Pemakaman Muslim Masjid Al Fallah, Jalan Tanjung Raya II, Pontianak, Jumat pagi.

Dia mengatakan saat kejadian korban memang meminta izin untuk melihat kericuhan. Saat kericuhan pecah massa menyerang Polsek Pontianak Timur, anaknya diketahui tertembak oleh aparat.

Sedangkan untuk proses hukum, meski merupakan orangtua kandung, Juliansyah masih perlu berkoordinasi dengan keluarga besar atas langkah apa yang akan diambil.

“Yang pasti cari solusi terbaik dan menuntut keadilan,” jelasnya.

Sementara itu Sultan Pontianak Sultan Syarif Mahmud Alkadrie saat menghadiri pemakaman menegaskan Riyan adalah seorang pejuang dalam peristiwa kemarin. Sultan mendoakan Riyan diterima dan dikumpulkan bersama-sama Rasulullah.

“Saya harap pada keluarga besar tabah ikhlas hadapi cobaan ini, Insya Allah diterima di sisi Allah,” jelasnya.

Untuk penyidikan penembakan yang terjadi pada Riyan, Sultan menegaskan semua dikembalikan ke orangtua korban, jika ingin melanjutkan ke proses hukum menuntut keadilan.

“Untuk menyikapi kondisi akhir ini, Insya Allah masyarakat Kota Pontianak khususnya Pontianak Timur dapat tenang dan sabar untuk menjaga keamanan,” katanya.

324

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR