Jakarta, Gatra.com - CEO Alodokter, Suci Arumsari menyebutkan 20 ribu dokter yang bekerjasama dengan mereka adalah tenaga kesehatan yang memiliki ID resmi dari Kemenkes, hal itu diberlakukan agar bisa memberi pelayanan dan informasi yang valid.
Allodokter merupakan start upo aplikasi pesan yang menghubungkan antara pengguna aplikasi dengan dokter. Tentunya informasi yang valid atas pertanyaan yang diajukan menjadi hal yang tetap konsisten diperhatikan oleh pihak Alodokter.
Sementara para dokter yang bergabung disini juga memiliki tujuan agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar terkait masalah kesehatan.
"Saat ini dokter yang ada 20 ribu lebih, visi misinya memberi pelayanan terbaik di Indonesia. Mereka merasa bahwa memberi informasi jawaban atas kesehatan. Peraturaran ketat dan harus punya nomor ID," sebutnya dalam konferensi pers Alodokter dan Century di Plaza Senayan, Kamis (23/05).
Alodokter menjamin keabsahan setiap konsultasi dan infomasi yang diberikan. "Karena benar-benar dokter, benar-benar bisa jawab (pertanyaan pengguna) dengan akurat," tambahnya.
Suci juga menyebutkan, kerjasama yang dilakukan antara Alodokter dengan para dokter tersebut seperti prakter pada umumnya. Karena dokter yang tergabung di Alodokter juga praktek di rumah sakit.
Mengenai kecepatan dalam membalas chat dari pengguna, Suci menjelaskan setidaknya 2 menit akan dibalas oleh dokter. Hal itu dilakukan karena masyarakat juga menginginkan kecepatan. Dirinya menyebutkan ketika ingin memilih dokter di aplikasi tersebut sudah ada keterangan bahwa dokter tersebut sedang online atau tidak, sehingga pengguna tak perlu menunggu terlalu lama.
"Semua pertanyaan yang harus dijawab 2 menit. Kalau lama dan tidak sesuai ya, jangan deh, di Alodokter," sebutnya.
Saran mengenai obat juga diperhatikan secara khusus. Dokter dihimbau tidak memberi resep sembarangan, karena bagaimana pun Alodokter fitur chat dengan dokter yang bisa menjadi alternatif sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit bukan berarti menggantikan rumah sakit.
"Yang terpenting tidak memberi resep sembarangan. Sangat ketat. Kalau kualifikasi engga bagus kita cerai aja," tutupnya.