Bandung, Gatra.com - Terdakwa kasus penganiayaan Habib Bahar bin Smith mengaku mendapat informasi adanya Habib Bahar bin Smith gadungan dari teman pondoknya, Amir. Hal tersebut diungkapkan dalam persidangan lanjutan di Pengadilan Negeri Bandung, hari ini.
"Sepulang dari mengisi ceramah, saya mendapat telepon dari Amir. Dia bertanya apa saya sudah sampai Jakarta atau belum," katanya kepada Majelis Hakim yang dipimpin oleh Edison Muhammad, Kamis (23/5).
Bahar mengatakan dirinya bingung karena belum menginjakkan Bali lagi setelah mengisi ceramah di sana beberapa tahun lalu. Kemudian, ia mendapat kiriman foto dari Amir. Dalam foto itu terlihat CAJ (17) yang berpakaian seperti dirinya dan MKU (18). Keduanya berfoto bersama Amir dan satu temannya.
Baca Juga: Habib Bahar Akui Aniaya 2 Remaja
Menurut Bahar bin Smith, ia mengenali CAJ meski bukan murid di pondok pesantrennnya. Sebab, ia pernah bertemu beberapa kali dengan CAJ saat mengisi ceramah di Bogor.
"Saya tidak mempermasalahkan CAJ yang berpura-pura sebagai saya. Yang membuat saya marah adalah, dia juga mengaku istri saya sebagai istrinya dan adik saya sebagai adiknya," terang Bahar bin Smith.
Baca Juga: Di Persidangan, Bahar bin Smith Berdebat Sengit dengan Hakim
Ia melanjutkan, banyak sekali yang mengaku-aku sebagai Habib Bahar bin Smith. Hanya saja, yang ia sesali adalah Amir, teman lamanya tidak bisa membedakan Habib Bahar bin Smith yang asli dan yang palsu.
"Saya dan Amir adalah teman satu pondok, tapi saya juga bingung kenapa dia tidak bisa mengenali saya," ucapnya.
Menurut pengakuan Amir kepadanya saat itu, si habib palsu itu sama sekali tidak berbicara karena mengaku keracunan makanan. Walhasil, Amir pun tidak bisa mendengar suaranya. Terlebih warna rambut Bahar bin Smith asli dan palsu itu sama-sama berwarna kuning.
Usai mengetahui pengakuan teman lamanya itu, Bahar bin Smith segera mencari informasi alamat rumah CAJ. Ia berupaya mengundang CAJ beserta orang tuanya untuk mengklarifikasi.
"Ketika CAJ datang bersama orangtuanya, saya pisahkan mereka. CAJ saya tempatkan di ruangan terpisah dan saya memintanya untuk mengklarifikasi," katanya.
Baca Juga: Aniaya Remaja, Habib Bahar Sempat Meminta Bertemu Keluarga Korban
Namun, yang diterima Bahar Bin Smith adalah penyangkalan. Ini membuatnya marah dan akhirnya membawa CAJ ke lapangan di area Pondok Pesantren untuk diajak berkelahi.
"Tapi saya yakin, jika teman-teman di Bali yang mengetahuinya, kejadiannya bisa jadi lebih buruk dari ini," pungkas Bahar bin Smith.
Reporter: Mega Dwi Anggraeni
Editor: Putri Kartika Utami