Jakarta, Gatra.com - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta belum mau menyampaikan total korban yang meninggal dan luka-luka akibat kerusuhan pada aksi demonstrasi 22 Mei. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Widyastuti, MKM menyampaikan bahwa yang terkait dengan aksi 21-22 Mei datanya itu satu pintu.
“Jadi, semuanya berada di bawah koordinasi Pemprov DKI Jakarta dan kami juga teruskan ke Kemenkes,” katanya kepada wartawan di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Kamis (23/5).
Ia mengatakan, data korban masih sama seperti yang sudah dipaparkan oleh Anies Baswedan kepada wartawan kemarin. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi siapapun yang terdampak maupun tidak dan mendatangi pos layanan kesehatan.
“Kita membuka layanan di rumah sakit vertikal seperti RSCM, Persahabatan, Dharmais, dan rumah sakit daerah serta yang swasta. Kita pastikan kecukupan tenaganya memberikan layanan. kita pastikan kecukupan alat kesehatan dan obatnya bisa memberikan yang terbaik ke warga yang kebetulan terdampak pada kejadian itu,” ujarnya.
Menuurtnya, belum semua data masuk ke Dinas Kesehatan. Namun, sebagian besar korban mengalami luka ringan seperti lecet-lecet dan beberapa karena efek gas air mata.
“Secara rincikan datanya ada di rumah sakit masing-masing, tapi secara pengelompokkannya paling ringan yang paling banyak. Semua rumah sakit kita buka, tapi memang yang melakukan pelaporan ya sekitar-sekitar tempat kejadian,” kata Widyastuti.