Jakarta, Gatra.com - Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia berangsur normal pasca aksi 22 Mei 2019, kemarin. Sejumlah peristiwa terjadi saat aksi tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo menjelaskan bentrokan kemarin terus didalami oleh masyarakat.
"Di Sumatera Utara ada pengrusakan kendaraan, masih didalami. Di Jawa Timur ada kasus pembakaran Polsek di Sampang," jelasnya di Mabes Polri, Kamis (23/5).
Sementara di Paniai terjadi pembakaran kantor polsek. Peristiwa pengrusakan dan pembakaran terhadap dua pos lalu lintas juga terjadi di Pontianak Kalimantan Barat.
Sebanyak 38 orang tersangka telah diamankan petugas Kepolisian dalam kasus ini. Tersangka pengrusakan dan pembakaran pos lalu lintas kembali bertambah pada Kamis (23/5) sebanyak 18 orang.
Dedi mengatakan, situasi kemanan secara nasional dinyatakan telah kondusif. Tidak ada pergerakan massa demonstrasi yang terlihat di Jakarta.
"Di depan kantor Bawaslu juga untuk arus lalu lintas sudah mulai dibuka. Namun demikian masih terbatas. Beberapa titik juga masih dalam pengawasan dan kontrol aparat keamanan TNI-Polri," papar Dedi.
Polri menyebut 58.000 personel keamanan yang diturunkan untuk pejagaan keamanan di Jakarta. Beberapa titik fokus penjagaan di antaranya Kantor Bawaslu, KPU, Istana, Gedung DPR dan MPR RI, serta Mahkamah Konstitusi.
"Untuk tempat-tempat lain seperti sentra ekonomi tetap akan menjadi pengawasan aparat keamanan TNI-Polri. Kemudian kantor-kantor kedutaan asing juga tetap diamankan," ujarnya.