Pontianak, Gatra.com - Sebanyak tiga anggota kepolisian terluka akibat tembakan senjata api rakitan saat pengamanan aksi massa ricuh di depan Mapolsek Pontianak Timur, Jalan Sultan Hamid II, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis dini hari (23/5).

Ketiganya tertembak pada bagian betis dan paha hingga mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Antoen Soedjarwo Pontianak.

"Kejadian penembakan saat anggota sedang mengurai massa," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Donny Charles Go, Kamis siang saat ditemui di Polda Kalbar.

Untuk meredam massa, kepolisian bersama TNI bernegosiasi dengan Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, yang kemudian bersama-sama meminta massa membubarkan diri.

"Sekitar pukul 02.30 WIB negosiasi selesai. Dengan kesepakatan untuk kembali menggelar pertemuan antara pihak keluarga yang ditahan, aparat keamanan dan pemerintah daerah," ucapnya.

Usai kesepakatan tersebut, perlahan-lahan massa membubarkan diri. Arus lalu lintas di Jembatan Kapuas I kembali dibuka.

Dalam kericuhan yang terjadi pada tanggal 22-23 Mei tersebut anggota kepolisian mengamankan setidaknya 203 orang.

"Sedikitnya ada 203 orang diamankan aparat, dan diantaranya ada anak-anak," jelas Donny.