Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Energi, Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar mengunjungi unit Induk Pusat Beban (UIP2B) Gandul, Depok untuk melihat kesiapan infrastruktur listrik jelang lebaran.

Dalam kunjungan tersebut, Archandra menjelaskan adanya penurunan beban listrik sejak H-7 lebaran hingga hari raya Idul Fitri. Setelahnya, beban listrik akan kembali normal.

"Ini statistik kecenderungan tahun-tahun sebelumnya. Kemungkinan tahun ini beban selama lebaran turun," ucap Archandra di lokasi, Kamis (23/5).

Archandra menambahkan, hal yang paling penting justru menjaga cadangan beban puncak (riset margin). Ia mengatakan riset margin yang aman untuk listrik minimal 30 persen.

"Ini yg menjadi tugas kita semua untuk menjaga riset margin aman dan cukup," kata Archandra.

Sebagai informasi, saat lebaran, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memprediksi penurunan beban listrik secara nasional mencapai 29-31%.

Adapun Daya Mampu Netto (DMN) pembangkit sistem Jawa-Bali sebesar 34.716 megawatt (MW), sementara Daya Mampu Pasok (DMP) sebesar 27.817 MW. Jumlah ini cukup untuk melayani beban puncak lebaran yang diperkirakan mencapai 17.179 MW.

PLN juga mencatat, dari perhitungan tersebut, alokasi untuk cadangan operasi mencapai 10.637 MW dan reserve margin 62%.

Lebih lanjut, Archandra menginginkan stok kelistrikan tetap aman dan bisa didistribusikan dengan baik. Pihaknya, terutama PLN, membuka Posko Lebaran yang beroperasi selama 24 jam sejak H-15 hingga H+15.