Jakarta, Gatra.com - Asetilsalisilat atau aspirin merupakan obat dengan dosis rendah yang sering digunakan untuk mencegah serangan jantung. Namun, penelitian telah membuktikan bahwa obat ini dapat juga digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi risiko stroke akibat pendarahan di otak.
Berdasarkan jurnal penelitian kesehatan, The Lancet, mengonsumsi aspirin tidak akan meningkatkan pendarahan di otak, tetapi justru sebaliknya. Dengan mengonsumsi aspirin dosis rendah (75mg) setiap hari dapat membuat darah menjadi lebih cair.
Jurnal tersebut menyebutkan bahwa aspirin dapat menjadi pengobatan alternatif untuk mengurangi risiko stroke akibat pendarahan di otak. Sebab, penyakit seperti ini pada umumnya berpotensi membuat darah menjadi beku.
Baca Juga: Aspirin Meningkatkan Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Leher dan Kepala
Temuan yang disebutkan jurnal itu juga diperkuat dengan pernyataan seorang peneliti kesehatan dari Universitas Edinburgh, Rutsam Salman yang mengatakan bahwa aspirin cukup aman digunakan untuk pengobatan stroke akibat pendarahan di otak. Meskipun begitu, masih banyak dokter yang belum berani merekomendasikan aspirin kepada pasien mereka.
"Para dokter ragu untuk memberikan aspirin atau obat-obatan seperti aspirin kepada orang-orang yang menderita stroke jenis ini. Pedoman Inggris dan Eropa juga tidak memberikan rekomendasi, karena belum ada cukup bukti," kata Salman, seperti dikutip BBC, Rabu (22/5).
Selain itu, aspirin juga tidak bisa dikonsumsi oleh semua pasien. Salman menyarankan kepada pasien yang masih ragu untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Aspirin dapat memberikan efek samping yang menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah lambung. Obat ini juga tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun karena dapat menyebabkan kerusakan hati dan otak.