Home Ekonomi Daya Beli Penyebab Proyek Listrik Panas Bumi Sulit Berkembang

Daya Beli Penyebab Proyek Listrik Panas Bumi Sulit Berkembang

Jakarta, Gatra.com - Salah satu kendala untuk meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi, khususnya penyediaan proyek listrik tenaga panas bumi ialah daya beli itu sendiri. 
 
"Kendala panas bumi sekarang tidak bisa berkembang, karena harga belinya. Kita mau kembangkan mau kita jual, yang beli siapa? PLN kan. Nah, daya beli PLN ini masih rendah," kata Riki Firmandha Ibrahim, Direktur Utama (Dirut) PT Geo Dipa Energi di Jakarta, Rabu (22/5). 

Pertamina Geothermal Energi (PT PGE), menjual uap panas bumi sebesar US$7 cent /KWh dan harga komponen pembangkit listrik oleh PLN sekitar US$4 cent /KWh, total harga 11 cent/ KWh. Sedangkan, proyek baru di bawah kapasitas belum dapat sekitar US$6-7 cent/ KWh.
 
Menurutnya, berbeda dengan batubara, hanya US$3 cent/KWh dengan total harga listrik sekitar 8 cent/ KWh. Tentunya, dilihat dari harga, batu bara yang berasal dari energi fosil jauh lebih murah karena akses sumbernya tidak serumit dengan panas bumi.

Riki mengatakan, diperlukan strategi untuk menangani kendala tersebut melalui penanaman saham yang dilakukan PLN. 
 
"Seperti di Malaysia, Malaysia itu PLN namanya TNB, rata-rata harus ada sahamnya TNB sebesar 35-40%, Indonesia seharusnya juga seperti itu," katanya.
172