Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menaymbangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, untuk mengecek jumlah dan kondisi korban bentrokan dengan aparat keamanan saat demonstrasi di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rabu malam (22/5).
"Untuk kita ini bagian tugas pengawasan di DPR, mendata jumlah korban ini, baru rumah sakit ini yang saya datangi. Mungkin besok-besok akan dilihat di beberapa RS lain," ujar Fadli Zon di RSUD Tarakan.
Menurut catatan Waketum Partai Gerindra ini, total korban kerusuhan yang dilarikan ke RSUD Tarakan sejumlah 161 orang. Jumlah ini terhitung sejak insiden bentrok massa dengan aparat keamanan sejak Selasa kemarin (21/5).
Dari total tersebut, sekitar 140 orang sudah dibawa pulang oleh keluarganya. Hingga malam ini, tercatat masih ada 17 orang korban yang menjalani rawat inap. Tercatat juga dua orang korban meninggal dunia di rumah sakit ini. Keduanya merupakan korban kerusuhan yang terjadi Rabu dini hari.
Sementara untuk korban bentrokan massa dengan aparat keamanan hingga Rabu malam, tercatat belasan orang dilarikan ke rumah sakit ini. Korban mayoritas mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata.
"Sebagian besar kelihatannya karena gas air mata," ujarnya.
Fadli mengaku prihatin dengan korban-korban yang berjatuhan tersebut. Ia menuding bahwa seharusnya aparat keamanan bisa lebih profesional dan menggunakan cara-cara yang persuasif. Menurutnya, aparat harusnya melindungi para pengunjuk rasa yang sedang menyampaikan aspirasi yang diatur oleh Undang-Undang.
Seperti diketahui, sejak Selasa malam hingga saat ini korban ricuh demonstrasi terus berdatangan ke RSUD Tarakan. Intensitasnya sempat menurun sejak Rabu siang. Namun kembali meningkat usai magrib. Diketahui kerusuhan kembali pecah di beberapa titik yakni di Bawaslu, Slipi, dan Kemanggisan.