Houston, Gatra.com - Agen perbatasan Amerika Serikat (AS) sementara telah menutup fasilitas utama mereka untuk memproses migran di Texas Selatan satu hari setelah pihak berwenang mengatakan seorang anak berusia 16 tahun meninggal setelah didiagnosis dengan flu di fasilitas migrasi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (21/5) malam,seperti dikutip dari Time.com, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan akan berhenti menahan migran di pusat pemrosesan di McAllen, Texas. Mereka mengatakan sejumlah besar orang dalam tahanan ditemukan menderita demam tinggi.
Para migran yang ditahan di Lembah Rio Grande akan ditahan di lokasi lain sampai situasinya terselesaikan, kata badan tersebut. Fasilitas migrasi di Rio Grande ini adalah gudang yang dikonversi sehingga dapat menampung ratusan orang tua dan anak-anak pada saat yang bersamaan, berdekat-dekatan, dengan kandang yang besar.
Seorang anak berusia 16 tahun dari Guatemala ini meninggal setelah ditahan di fasilitas selama enam hari, dua kali lebih lama dari yang biasanya diizinkan oleh undang-undang AS.
Setelah didiagnosis dengan flu pada hari Minggu, Carlos Hernandez Vasquez dipindahkan ke stasiun Patroli Perbatasan yang lebih kecil, di mana kemudian pada hari Senin ia ditemukan sudah tidak bernyawa.
Carlos adalah korban kelima sejak Desember 2018 yang meninggal setelah ditangkap oleh agen perbatasan AS.