Jakarta, Gatra.com - Demonstrasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) kembali ricuh setelah mobil komando yang ditumpangi oleh Fadli Zon, Neno Warisman dan sebagainya meninggalkan perempatan Sarinah Thamrin di depan Bawaslu, sekitar pukul 21.00 malam, pada Rabu malam (22/5).
Sebelum meninggalkan lokasi, Fadli Zon menyerukan bahwa perjuangan untuk memprotes kecurangan tidak berhenti sampai malam itu.
“Perjuangan masih akan terus berlanjut tidak malam ini saja, mari kembali ke markas masing-masing untuk berkonsolidasi,” seru Fadli Zon pada massa sebelum meninggalkan tempat.
Setelah mobil komando pergi, praktis massa tidak lagi dalam komando yang jelas. Tiga puluh menit kemudian massa mulai melempari batu, bom molotov hingga menyalakan kembang api.
Pihak kepolisian sempat memberikan himbauan kepada massa agar tidak anarkis dan meminta massa membubarkan diri.
“Kawan-kawan jangan anarkis, jangan lempar bom molotov, kami tidak akan membalas, harap membubarkan diri dengan tertib,” ujar pihak kepolisian melalui pengeras suara.
Himbauan tersebut tidak diindahkan oleh massa yang terus agresif melempari dan mengarahkan kembang api ke pihak kepolisian.
Polisi membalas lemparan massa dengan menembakkan gas air mata.
Massa mundur dan puluhan massa tampak tumbang terkena gas air mata dan dievakuasi menggunakan ambulans yang telah siap sedia untuk kemudian membawa ke rumah sakit terdekat.
Hingga berita ini dimuat, kericuhan dan berbagai ledakan masih berlangsung dan massa tak kunjung membubarkan diri.