Jakarta, Gatra.com - Jumlah korban luka-luka yang dirawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat, tinggal 13 orang. Korban yang tersisa adalah yang masih dirawat dari sebelumnya mencapai 141 orang. Mereka dilarikan ke RSUD ini.
Demikian disampaikan oleh Humas RSUD Tarakan Jakarta Pusat, Reggy S. Ia mengatakan, hingga pukul 16.00 WIB hari ini, korban luka-luka akibat aksi sejak Selasa kemarin (21/5) tersisa 13 orang.
Lebih lanjut Reggy mengatakan, 13 orang tersebut kini masih dirawat intensif. Karena butuh pemulihan pascamenjalani operasi. Sementara 2 orang korban yang meninggal dunia sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
"Sedangkan yang lain sudah pulang. Kebanyakan luka memar, patah tulang, gas air mata," kata Reggy di RSUD Tarakan, Rabu (22/5).
Menurut Reggy, korban-korban yang dirawat akibat terkena peluru karet kecil. Ia memastikan bahwa belum menemukan korban yang terkena peluru karet ukuran besar.
"Sebagian lainnya datang juga ada yang bawa peluru yang sudah dikeluarkan. Ada juga yang bawa pulang pelurunya," ungkap Reggy.
Namun Reggy tidak bisa memastikan bahwa semua korban tersebut adalah demonstran atau warga biasa.
Diketahui korban pertama yang dibawa ke rumah sakit ini berjumlah tiga orang. Mereka datang Selasa sore (21/5), sekitar pukul 19.30 WIB. Lalu meningkat jumlahnya sejak Rabu dinihari (22/5), pukul 04.30 WIB dan terus bertambah hingga siang harinya.