Jayapura, Gatra.com – Polda Papua memberlakukan siaga I hingga tanggal 25 Mei, untuk antisipasi kerusuhan 22 Mei yang terjadi di Jakarta.
Pantauan Polda Papua, tak ada mobilisasi warga dari Papua ke Jakarta. Walau ada 7-8 kabupaten di Papua yang masih direkomendasikan Bawaslu untuk pemilu ulang karena bermasalah.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan tak ada gerakan people power di Papua. Ia meminta kepada semua pihak untuk membuat aduan ke Mahkamah Konstitusi atau ke Bawaslu, jika masih ada gugatan terkait hasil pemilu di Papua.
Kamal melanjutkan, siaga I diberlakukan untuk seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Papua. Polda Papua mengklaim kondisi di Papua kondusif.
Antisipasi di Kabupaten Deiyai
Namun, polisi masih mewaspadai serangan susulan di Wagete, Kabupaten Deiyai, pasca pembakaran Polsek Wagete yang terjadi pada Selasa (21/5) pukul 18.30 WIT yang diduga dilakukan oleh 50-an orang.
Kamal menyebutkan pemicu pembakaran dikarenakan pemalakan yang terjadi di jalan Trans Papua yang menghubungkan Paniai hingga Nabire. Saat itu, sejumlah pemuda melakukan pemalangan terhadap mobil yang lalu-lalang di jalur tersebut. Polisi yang datang untuk membuka palang malahan dilawan oleh pelaku pemalangan.
“Salah satu pelaku berinisial MD, 20 tahun akhirnya ditembak petugas di kakinya, karena melakukan perlawanan. Korban sudah dirawat di Rumah Sakit Nabire,” jelas Kamal, Rabu (22/5).
Saat ini, Polsek Wagete rata dengan tanah dan tak dapat digunakan kembali. 30-an petugas polisi yang bertugas di Polsek Wagete saat ini masih mengungsi dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait pembakaran polsek ini. “Untuk Jalan Trans Papua, Nabire-Paniai sudah dibuka dan jalur transportasi mulai lancar,” kata Kamal.
Untuk membantu pengamanan, Polda Papua mengerahkan satu pleton personilnya berjaga di Wagete. Hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.