Jakarta, Gatra.com - Korban bentrokan massa dan aparat pada Rabu (22/5) dini hari mengaku menemukan selongsong peluru saat bentrokan terjadi.
Kepada media masa, korban yang berprofesi sebagai pedagang baju ini menunjukkan selongsong peluru bekas tembakan dari kantung celananya yang masih berbekas noda darah.
"Ini peluru apa ya bang? Saya dapet ini di jalan deket rumah di Kawasan Kota Bambu," ujar ND (23) di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
ND sempat dirawat di rumah sakit tersebut. Remaja ini mengaku terkena ledakan dari gas air mata yang dilontarkan oleh petugas sehingga menyebabkan luka di sekitar dagu.
"Kesel, karena polisi masuk ke gang deket rumah di Kawasan Kota Bambu, makanya mau ambil batu buat balas, tapi ledakan gak air mata kena muka," lanjut dia.
Korban lainnya, TS (15) mengalami luka di ubun-ubun kepala. Ia terkena tembakan gas air mata dan luka fisik di bagian belakang pundak sebelah kanan oleh aparat.
"Saya ngerasa terganggu, ditembak dengan gas air mata. Jadi karena kesal saya mulai timpuk petugas dengan batu. Ini juga luka di pundak karena dipukul dengan pentungan keras," jelasnya sambil menunjukkan lebam di pundaknya.
Usai dirawat RS Budi Kemuliaan, kedua remaja ini pulang tanpa mengenakan alas kaki. Mereka mengaku karena panik sehingga meninggalkan alas kaki mereka.