Bandung, Gatra.com- Memindahkan Ibu Kota Negara RI sudah muncul sejak jaman pemerintahan Presiden RI pertama. Hal itu diucapkan oleh Ketua Badan Geologi, Rudy Suhendar.
"Sejak Presiden Soekarno sudah ada wacana memindahkan ibu kota negara. Bahkan pemerintah Kolonial Belanda juga berencana memindahkan Batavia," katanya dalam seminar Aspek Geologi dalam Penentuan Lokasi Ibu Kota Baru RI, di Auditorium Museum Geologi, Jalan Diponegoro, Rabu (21/5). Baca juga: Ibukota Baru, Akankah Dirancang Menjadi Smart City
Namun, lanjutnya, rencana itu hanya menjadi sekadar wacana tanpa ada rencana untuk membenahi Jakarta. Sampai muncul kembali wacana pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Negara RI ke luar Pulau Jawa.
Rudy menambahkan, seminar yang digelar oleh IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) itu sangat penting dilakukan. Lantaran hasilnya bisa menjadi masukan pemerintah untuk menetapkan lokasi ibu kota baru. Baca juga: Pemindahan Ibu Kota: Bukan hanya Sekadar Rencana
"Meski sejak awal, Bappenas sudah melibatkan kami dan dalam kajiannya sudah mengerucut ke Kalimantan," tambahnya.
Dua wilayah yang ditunjuk untuk sebagai calon Ibu Kota baru adalah Kalimantan Tengah dengan beberapa alternatif daerah seperti Kawasan Segitiga Kabupaten Gunung Mas, Kab. Katingan, dan Kota Palangkaraya.
Sementara tiga lokasi alternatif di Kalimantan Timur adalah Kawasan Segitiga Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan. Baca juga: Pakar UGM Nilai Kabupaten Ini Paling Tepat Jadi Lokasi Ibu Kota Baru
Reporter: Mega Dwi Anggraeni
Editor: Birny Birdieni