Pontianak, Gatra.com - Polda Kalbar mengimbau masyarakat Kota Pontianak terpengaruh oleh berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya atas aksi di Jakarta.
Imbauan ini menyusul adanya aksi blokade akses turun naik Jembatan Kapuas I, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu pagi (22/5).
"Benar (ada insiden kejadian pembakaran pos polisi), kami imbau masyarakat tetap tenang serta tidak terpengaruh oleh hoaks, faktanya di Jakarta tidak seperti itu," ujar Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Donny Charles Go.
Aksi blokade jalan oleh masyarakat bermula dari pembakaran ban bekas di simpang Jalan Tanjung Raya - Jalan Sultan Hamid II, tepat di bawah kaki Jembatan Kapuas I di wilayah Pontianak Timur.
Aksi massa kemudian berlanjut ke pembakaran Pos Polisi Lalu Lintas yang berada tidak jauh dari lokasi hingga habis terbakar.
Aksi pembakaran Pos Polisi pun kembali terjadi siang harinya, Pos Polisi kedua yang dibakar tepat di kaki Jembatan Kapuas I di sisi lainnya yaitu di simpang Jalan Sultan Hamid II - Jalan Tanjungpura.
"Dua pos polisi yang dibakar, di Tanjung Raya dan Simpang Garuda," jelasnya
Kejadian yang berlangsung cepat sejak Subuh tersebut hingga saat ini masih memutus akses penyeberangan Jembatan Kapuas I dan terpaksa ditutupnya penyeberangan Kapal Feri Dermaga Bardan-Siantan. Akses yang hanya bisa dilewati pengendara hanya melalui Jembatan Kapuas II.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tidak terpancing dengan insiden pembakaran Pos Polisi tadi pagi
"Sabar. Ini kan bulan puasa. Untuk penanganan pengamanannya sudah kita koordinasikan dengan pihak keamanan," ujarnya.
Edi juga telah bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk meredam situasi keamanan. Edi berharap, warga mempercayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk memulihkan situasi.
"Kita berharap semuanya segera berakhir dengan damai," ucapnya.