Home Politik Nyai Pengasuh Pesantren se-Tapal Kuda Deklarasi Tolak People Power 22 Mei

Nyai Pengasuh Pesantren se-Tapal Kuda Deklarasi Tolak People Power 22 Mei

Surabaya, Gatra.com - Puluhan Nyai dari pelbagai pengasuh pondok pesantren dari wilayah Tapal Kuda mendeklarasi dan doa bersama untuk menolak aksi massa 22 Mei.

Mereka sangat prihatin dengan kondisi bangsa yang dirongrong oleh kepentingan kelompok atas nama kecurangan dalam pemilu. Mereka pun memprovokasi masyarakat untuk tidak pecaya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Apapun aksinya, entah itu people power, kami tidak setuju dan tidak mendukungnya,” papar Koordinator Nyai Pesantren se Tapal Kuda, Nyai Hj Djuwariyah Fawaid dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.

Dalam deklarasi itu, sedikitnya enam poin dibacakan oleh ketua Persatuan Nyai Pondok Pesantren se-Tapal Kuda. Salah satunya akan berperan aktif dalam mewujudkan stabilitas keamanan dan tidak ikut serta termakan fitnah yang melanggar konstitusi.

"Sebagai warga negara kita wajib menerima apapun hasil Pemilu. Ini perintah agama, sebab Pemilu sudah sesuai undang-undang,” tegasnya.

Para nyai juga mengajak para santri dan masyarakat tidak terprovokasi oleh ajakan gerakan people power yang mengarah pada tindakan makar pada negara.

“NKRI ada campur ulama, kiai dari pendiri jamiyah Nahdlatul Ulama,” jelas Nyai Fitriyah Pasuruan. Menurutnya, agenda mereka dengan membawa agama adalah menjadikan Indonesia sebagai negara Khilafah. Sehingga politik Pilpres ditumpangi, hingga hasil rekapitulasi suara KPU akan dijadikan gerakan.

“Mereka ingin menciptakan negara Indonesia aman, akan dirusak mata dunia,demi tujuan lain,” pungkas dia di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Desa Krai Kecamatan Yosowilanggun, Lumajang.

408