Pekanbaru, Gatra.com - Momen mudik lebaran yang kian dekat, diharapkan dapat direspon dengan sigap oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terutama Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR.
Komisi IV DPRD Riau melalui Ketua Komisi Husni Thamrin, mengungkapkan ada beberapa persoalan yang harus ditanggapi jelang puncak harus mudik.
"Misalkan akses Lintas Timur, itu biasanya masih dilalui truk-truk besar pada H-10. Nah kita berharap H-10 kendaraan angkut logistik sudah menepi. Kegiatan perbaikan jalan juga mestinya sudah rampung," jelasnya kepada Gatra.com, Selasa (21/5).
Thamrin menambahkan, kegiatan perbaikan jalan juga turut andil menimbulkan kemacetan saat momen mudik berlangsung. Oleh sebab itu pihaknya berharap kegiatan fisik itu dilakukan jauh-jauh hari, atau setidaknya mulai berkurang seminggu jelang lebaran.
"Ini seminggu jelang lebaran masih saja ada perbaikan jalan. Pada jalur-jalur tertentu malah menggangu kenyamanan masyarakat yang mudik. Yang menambah masalah itu, keberadaan rest area kadang tak ditunjang oleh fasilitas yang memadai," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, M. Taufik menyebut pihaknya akan seoptimal mungkin menciptakan kenyamanan bagi para pemudik. Dalam musim mudik tahun ini, Dishub akan menggelar sejumlah posko pemantau arus mudik. Posko tersebut nantinya akan memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran harus mudik.
"Ada beberapa daerah rawan kecelakaan yang dilewati pemudik, baik itu arah Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Utara. Oleh sebab itu kita hadirkan sejumlah posko pantauan arus mudik, termasuk menstandbykan sejumlah alat berat di beberapa tempat," jelasnya.
Disinggung mengenai penyebab munculnya daerah rawan, kata Taufik, hal itu bukan semata-mata karena kondisi jalan yang bergelombang atau banyaknya tikungan tajam. Tapi juga lantaran adanya potensi bencana seperti tanah longsor.
"Ada 9 daerah rawan pada mudik kali ini. Ke sembilan lokasi itu umumnya di dominasi rawan longsor seperti di KM 84 Rantau Berangin, KM 192 Taluk Kuantan, KM 213 Pematang Reba, dan KM 81 Kandis. Ada juga rawan banjir seperti di KM 101 Simpang Buatan," rincinya.