Jambi, Gatra.com - Sekitar 100 orang mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Jambi menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Provinsi Jambi di kawasan Telanaipura, Kota Jambi, Selasa (21/5).

Mereka terdiri BEM Universitas Jambi, Universitas Adiwangsa Jambi dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim. Dalam aksinya mahasiswa meminta DPRD merespons momentum refleksi 21 tahun reformasi Indonesia.

"Kami aliansi BEM seluruh Indonesia berkomitmen untuk mengawal keberlangsungan kehidupan demokrasi di Indonesia," kata Koordinator Aksi, Agustia Gafar.

Mereka juga meminta DPRD merespons tragedi kemanusiaan pada Pemilu Serentak 2019 dan menanggapi potensi perpecahan bangsa akibat polarisasi politik yang terjadi demi menjaga keutuhan Bangsa. Di balik itu, mahasiswa juga mendesak Pemerintah maupun penyelenggara pemilu untuk segera melakukan evaluasi sistem pemilu serentak yang akan datang.

Pantauan Gatra.com, awalnya massa berkumpul di halaman parkir pascasarjana Universitas Jambi di kawasan tersebut. Massa berjalan kaki menuju Kantor DPRD Provinsi Jambi. Usai berorasi, mereka menabur bunga di depan kantor DPRD Provinsi Jambi.

"Taburan yang pertama untuk bentuk aksi belasungkawa kepada petugas KPPS yang meninggal, sedangkan taburan yang kedua sebagai matinya hati nurani DPRD yang tidak peduli dengan rakyatnya," kata Presiden BEM Universitas Jambi, Ardy Irawan kepada Gatra.com, Selasa malam (21/5).

Selanjutnya, mahasiswa membaca surat Yasin dan doa bersama sekaligus pembacaan puisi sebagai bentuk protes mereka ke seluruh anggota DPRD Provinsi.

"Yasin dan doa kami kirimkan ke korban pemilu sekaligus dikirimkan atas hilangnya kepekaan anggota dewan terhadap meninggalnya petugas KPPS. Kalau puisi adalah aspirasi kami atas kekecewaan anggota DPRD yang tak satupun datang menemui kami," ucap Ardy.