Jakarta, Gatra.com - Dalam rangka 5 tahun program berjalan sejak 2014-2018, Japan Foundation mengadakan simposium internasional sebagai sarana bagi negara-negara penerima Nihongo Partners untuk berdiskusi mengenai hasil yang telah didapatkan dari program tersebut.

“Simposium ini mengumpulkan orang-orang yang terlibat untuk mengumumkan hasil kegiatan Nihongo Partners selama 5 tahun ini,” ujar ujar Director general Japan Foundation Jakarta Tsukamoto Norihisa di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud), Selasa (21/5).

Simposium kali ini sengaja dilaksanakan di Indonesia, sebab menjadi salah satu negara paling banyak yang menerima program Nihongo Partners. Di acara tersebut, Japan Foundation mengundang masing-masing seorang siswa pembelajar bahasa Jepang dari sekolah menengah penerima yang berada di lima negara Asean.

Mereka adalah Sithikorn Krasu (James) dari Pua School Thailand, Tran Minh Dat dari Chu Van An High School Vietnam, Nur Nabilah Aqilah dari Seri puteri School Malaysia, Nway Oo Khine dari Yangon University of Foreign Language Myanmar, dan Tarore Lycie Lea dari SMA Negeri 1 Manado Indonesia.

Pada simposium ini, mereka mempresentasikan apa saja pengalaman yang dirasakan dan dipelajari selama mereka berinteraksi dengan Nihongo Partners menggunakan bahasa Jepang, terutama yang berkaitan dengan budi pekerti, integritas, loyalitas, sopan santun, dan kesederhanaan.

Tidak hanya siswa, Japan Foundation juga mengundang mantan Nihongo Partners dan guru bahasa Jepang counterpart dari Indonesia dan Filipina untuk melaporkan hasil dari interaksi budaya dan kerja sama dengan detail.

Di akhir acara ditutup dengan diskusi panel yang dipimpin oleh perwakilan dari organisasi seperti MGMP kedua negara dimana peserta berdiskusi mengenai makna pembelajaran bahasa Jepang sebagai alat komunikasi dan media pendidikan karakter, serta kemungkinan perpanjangan periode program Nihongo Partners.

“Setelah ini akan ada simposium Nihongo Partners lagi di Jepang bulan depan, dan ada kemungkinan akan mengundang bapak Mendikbud,” tutup Tsukamoto.

Simposium di Jepang dipastikan digelar di Tokyo Metropolitan Theatre mulai dari Juni-Juli 2019. Selain simposium, akan digelar juga pertunjukan seni seperti konser, pameran seni, acara olahraga, dan festival lainnya.