Padang, Gatra.com - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno meminta masyarakat dan perantau untuk mengambil sisi positif dari mahalnya harga tiket pesawat menjelang mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Terkait masih mahalnya harga tiket pesawat ini, kita bisa apa. Saya sudah empat kali menyurati Menteri Perhubungan, tetapi belum ada hasilnya," ujar Irwan Prayitno kepada awak media usai meninjau pasar murah di halaman kantor Gubernur Sumbar, Selasa (21/05).
Dia menyebutkan, mahalnya tarif tiket pesawat tentunya membebani perantau yang ingin mudik ke Sumbar. Namun disisi lain, perekonomian angkutan darat dan restoran Padang kembali bergairah.
Menurutnya, pemanfaatan jalur darat untuk mudik akan menghidupkan kembali usaha yang dulunya sempat lesu. Terutama perusahaan angkutan seperti bus pariwisata, tentunya ini juga akan berdampak terhadap rumah makan yang ada di perbatasan-perbatasan yang dilalui dengan jalur darat.
Perusahaan angkutan kembali bergairah berikut usaha-usaha ikutannya, seperti pedagang makanan, mainan, serta pedagang kuliner.
"Pedagang makanan dan Rumah makan sepanjang jalan lintas Sumatera akan hidup kembali. Orang-orang yang menjual jasa di sekitarnya juga akan mendapatkan usahanya kembali," ungkapnya.
Tahun ini, diperkirakan arus mudik perantau Minang akan lebih banyak lewat jalur darat menggunakan bus atau mobil pribadi karena mahalnya tiket pesawat ke Padang.
Polemik mahalnya tarif tiket pesawat sudah menjadi persoalan pelik dan belum tuntas hingga saat ini. Perantau Minang menjadi salah satu yang terdampak akibat mahalnya tiket pesawat. Banyak diantara perantau yang memutuskan tidak pulang kampung, ada juga sebagiannya memilih jalur darat.