Semarang, Gatra.com - Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng) menetapkan SMP Negeri 7 Cilacap sebagai pemenang lomba “Wajah Bahasa Sekolah Tingkat Jateng 2019”.
Kepala Balai Bahasa Jateng, Tirto Suwondo, mengatakan, lomba wajah bahasa sekolah diselenggarakan dalam rangka memartabatkan dan mengutamakan bahasa negara Indonesia di ruang publik. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan situasi tertib berbahasa Indonesia di ruang publik sebagai bagian dari pendidikan literasi sepanjang hayat.
“Wajah bahasa sekolah merupakan gambaran atas sikap positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di lingkungan sekolah,” katanya, Selasa (21/5).
Pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia ini harus dilakukan oleh semua instansi atau lembaga, termasuk sekolah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. “Ketentuan penggunaan bahasa Indonesia ini diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta lagu Kebangsaan,” ujar Tirto.
Mengenai kriteria penilaian, menurut Ketua Tim Juri Lomba Wajah Sekolah 2019, Suryo Handono, antara lain tulisan nama sekolah/nama gedung, tulisan nama sarana umum, tulisan nama ruang pertemuan. Selain itu, juga tulisan nama produk barang/jasa, tulisan nama jabatan, tulisan penunjuk arah atau rambu-rambu umum, dan tulisan berbentuk spanduk atau alat informasi lain yang sejenis.
“Kami telah menilai dan memverifikasi pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia pada 38 SMP/MTs negeri di Jawa Tengah peserta lomba,” ujar Suryo. Dari hasil penilaian, tim juri menetapkan SMP Negeri 7 Cilacap sebagai pemenang lomba Wajah Bahasa Sekolah Tingkat Jateng 2019.
Tim Juri juga menetapkan empat sekolah terbaik, yakni SMP Negeri 1 Tulung-Klaten, SMP Negeri 1 Tawangsari-Sukoharjo, SMP Negeri 5 Pati, dan SMP Negeri 1 Prambanan-Klaten. “Kelima sekolah ini berhak maju mewakili Jateng pada lomba Wajah Bahasa Sekolah Tingkat Nasional 2019 dengan total hadiah pembinaan bahasa senilai Rp54 juta,” kata Suryo.
Lomba tersebut diselenggarakan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam rangka Aksi Nasional Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik.