Jakarta, Gatra.com - Peneliti Senior Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar menganggap Pansel Calon Pemimpin KPK yang disahkan Jokowi tidak sejalan dengan kampanye penguatan KPK.
"Komitmen Jokowi untuk menguatkan KPK, menjaga kerja KPK lebih baik, menjaga independensi itukan melalui pansel. Saya kok melihat sebaliknya saat mengumukan pansel," kata Zainal Arifin pada Senin (20/5).
Zainal menyebut setidaknya ada tiga kriteria Pansel Capim KPK yang perlu dimiliki. Pertama mengenai pemahaman mengenai KPK secara lebih spesifik. Selain itu, memiliki visi pemberantasan korupsi yang dikawal dengan integritas yang baik. Ketiga tidak terafiliasi dengan kelompok kepentingan manapun.
"Saya khawatir dari tiga itu ternyata ada yang rontok," ujar Zainal.
Zainal menambahkan harusnya dalam periode terkahir Jokowi jika terpilih kembali jadi Presiden. Setidaknya ada tiga komitmen yang perlu dijaga Jokowi sesuai janji kampanye.
"Jokowi harusnya membuat pansel yang bagus, mendukung anggaran yang penuh dan political will. Kelihatan bukan Jokowi yang dia janjikan ketika kampanye," jelas Zainal.
Menurut Zainal, Pansel KPK harusnya menggambarkan cita-cita penguatan KPK. Yang dilakukan sekarang dengan menjaga kinerja Pansel.
"Kalau mereka bermasalah publik harus membuka mata lebar, membunyikan klakson lebih kencang, dan menyalakan early warning system," pungkasnya.