Home Ekonomi Tol Laut Dorong Pengurangan Disparitas Harga di Daerah T3P

Tol Laut Dorong Pengurangan Disparitas Harga di Daerah T3P

Jakarta, Gatra.com - Sejak dicanangkan pada 2015, tol laut mengambil peran dalam menurunkan disparitas harga kebutuhan logistik di daerah tertinggal, terpencil, terdepan, dan perbatasan (T3P). Tol laut ini, menurut penulis buku "Tol Laut Jokowi, Denyut Ekonomi NKRI", Akhmad Sujadi berdampak besar dalam pemerataan ekonomi di kawasan T3P.

Tol laut ia nilai terus berkembang. Saat diluncurkan pada 4 November 2015 tol laut hanya punya 2 rute, dan di 2018 menjadi 18 rute. Sujadi mengatakan, sebelum ada tol laut masyarakat yang tinggal di daerah T3P mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok dan barang penting.

Dia mencontohkan di daerah Natuna, Tarempa, Kepulauan Riau dan Nunukan, Kalimantan Utara sebagian kebutuhan pokok dipenuhi dari negara tetangga, Malaysia. Demikian pula bagi warga di Moa dan Kisar, Maluku Tenggara Barat, sebagian kebutuhan dipasok dari Timor Leste. 

Baca Juga: Ekonom Sebut Tol Laut Jokowi Tak Selesaikan Masalah

"Meski kurang tenar dibandingkan jalan Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, dan Tol Kalimantan, nyatanya tol laut punya peran sendiri dalam membangkitkan ekonomi di daerah T3P. Manfaat tol laut sangat terasa bagi warga negara RI yang tinggal di daerah T3P," ucapnya di Jakarta, Senin (20/5).

Alhasil, tol laut bisa menurunkan disparitas harga di daerah T3P. Contohnya, Pak Hadi, seorang pelaku tol laut dari Anambas menuturkan, sebelum ada tol laut ikan gurita atau octopus tidak laku. Sekalipun ada  yang beli hanya dihargai Rp10 hingga Rp15 ribu per kg. Setelah ada tol laut, ikan dapat dipasarkan di Jakarta dan harganya naik menjadi Rp40 hingga Rp55 ribu per kg. 

Tol laut juga tidak hanya mengoperasikan kapal kargo untuk angkutan bahan pokok dan barang penting saja, namun juga tempat mengoperasikan 6 kapal ternak. Kapal ternak perdana yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 10 November 2015 di Ujung Kamal, Madura, Jawa Timur ini telah bertambah menjadi 6 kapal ternak yang dioperasikan PELNI, ASDP Indonesia Ferry, dan perusahaan pelayaran swasta nasional.

Baca Juga: Pelabuhan Morotai Raih Penghargaan Tol Laut Award

Tak berhenti pada pengoperasian kapal saja, untuk mempertahankan atau untuk memenuhi stok barang dan menjaga stabilitas harga, Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN bersinergi dengan menugaskan BUMN transportasi laut, BUMN penyelenggara pelabuhan, dan BUMN penyedia pangan untuk membangun Rumah Kita di daerah T3P.

Buku Tol Laut Jokowi Denyut Ekonomi NKRI merupakan buku dokumentasi. Penulis hanya merangkum apa yang dilakukan pemerintah di bawah Presiden Jokowi dalam mewujudkan janji kampanye. Buku setebal 278 halaman ini ditulis dengan bahasa sederhana agar tol laut mudah dipahami pembaca. 

685