Denpasar, Gatra.com - Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (Asita) menyarankan agar pemerintah memasang pemindai atau scanner untuk mendeteksi virus monkeypox atau cacar monyet. Tujuannya, mencegah virus ini masuk ke tanah air.
Pemasangan scanner perlu dilakukan di semua pintu masuk menuju Indonesia, bukan hanya di bandara. Pintu masuk lainnya juga penting diperhatikan, misalnya dermaga dan pelabuhan.
"Menurut saya sangat penting pintu-pintu masuk lainnya juga, terutama di mana ada orang-orang asingnya yang masuk. Baik itu ke Bali, maupun ke Indonesia pada umumnya,” kata Ketua Asita Provinsi Bali, Ketut Ardana di Renon, Denpasar, Minggu (19/5).
Sebagai pelaku industri pariwisata, ia dan anggota Asita lainnya berharap pemerintah menindaklanjuti usulan tersebut. Potensi serangan monkeypox perlu ditangani serius agar virus ini tidak menyebar luas.
"Harus benar-benar ditangani dengan serius dan hati-hati. Jangan sampai nantinya menjangkiti wisatawan lain karena jika dilihat Bali sebagai tujuan destinasi mancanegara," ucapnya.
Asita Bali juga telah menginformasikan mitra bisnis di luar negeri bahwa Bali sudah memiliki pemindai virus.
Menurut Ardana, pemerintah provinsi cukup tanggap merespon ancaman cacar monyet. Salah satu tindakannya adalah segera memasang scanner di pintu kedatangan internasional di bandara-bandara. Sehinga, jika ada wisatawan yang terjangkit dapat sesegera mungkin diketahui.
"Dengan scanning tersebut, tentu akan dapat diketahui turis yang mana saja kemungkinan terjangkit virus cacar monyet dan yang tidak. Jadi antisipasi tersebut menurut saya sangat bagus sekali telah dilakukan," pungkasnya.