Bandung, Gatra.com - Ratusan masyarakat Jawa Barat menjahit kain merah dan putih untuk dijadikan bendera Indonesia sepanjang 50 meter di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (20/5). Kegiatan ini dilakukan dalam agenda "Refleksi 111 tahun Kebangkitan Nasional" dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei.
Ketua Pelaksana Acara, Furqan AMC mengatakan, pihaknya melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti budayawan, seniman, ibu rumah tangga, penggiat PKK hingga guru dari berbagai generasi.
"Ada dua kain merah dan putih tadinya terpisah kemudian kita jahit bersama sebagai simbol ingin menjahit semua yang ada di negara ini yang hari ini terlihat retak, tercerai. Saatnya dijahit kembali untuk menjadi merah putih menjadi Indonesia," ujar Furqan di sela acara.
Furqan menambahkan, momen Hari Kebangkitan Nasional bertepatan di tahun politik ii seharusnya dijadikan ajang untuk mempersatukan bangsa. Ia mengaku, latar belakang politik yang terlibat merupakan pendukung calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pihaknya sepakat bahwa hajat demokrasi sudah usai dengan tuntasnya pencoblosan yang digelar pada 17 April lalu. Soal penghitungan suara, diserahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan akan diumumkan pada 22 Mei 2019.
"Nanti sama-sama kita tunggu hasilnya. Kita tidak lagi bicara siapa yang menang siapa yang kalah. Yang menang adalah rakyat Indonesia," katanya.
Panitia sengaja menggelar acara di Jalan Perintis Kemerdekaan yang memang dekat dengan Gedung Indonesia Menggugat (GIM). Sebab, gedung tersebut merupakan salah satu saksi bisu masyarakat Indonesia ketika merebut kemerdekaan di negeri ini.
"Di gedung ini (GIM) Presiden pertama Sukarno membacakan pledoi Indonesia menggugat ketika dia disidang oleh Belanda karena ingin memerdekakan negeri ini. Jadi kita berkumpul hari ini tidak terpisah dari sejarah sejarah yang sebelumnya sudah digoreskan atau ditorehkan," katanya.
Selain menjahit kain merah dan putih, panita pun melaksanakan kegiatan lainnya seperti melukis bersama para perupa Bandung, refleksi kebangsaan dan refleksi budaya.
"Kita membacakan puisi, menyanyikan lagu, refleksi berdoa sekaligus mensyukuri bersama sama anugerah terindah Indonesia ini," pungkasnya.