Kebumen, Gatra.com – Komunitas ojek online (ojol) Kebumen, Jawa Tengah, memastikan tak akan ada anggotanya ikut aksi 22 Mei 2019 di Jakarta. Para pengemudi ojol lebih mementingkan narik ketimbang mengikuti aksi people power yang belakangan berubah nama menjadi 'gerakan kedaulatan rakyat'.
Seorang pengemudi ojol di pangkalan Samrel Stasiun Kebumen, Eko (40) mengatakan, para pengojek lebih mengutamakan pekerjaan. Mereka menganggap aksi people power tidak ada manfaatnya bagi komunitas mereka.
Menurut ia, pemilu telah selesai pada tanggal 17 April 2019 Kemarin. Saat ini tugas warga adalah menunggu keputusan resmi KPU. "Saya dulu pada saat pencoblosan mendukung Pak Prabowo. Tapi, kan pemilu telah selesai. Saat ini kita harus fokus kembali lagi bekerja. Kita enggak kerja, kita enggak makan," ucapnya kepada Gatra.com, Senin (20/5) sore.
Menurutnya keputusan kubu Prabowo untuk menggelar aksi people power tidak tepat karena sudah ada lembaga yang sah untuk menangani permasalahan bila terjadi kecurangan. Oleh sebab itu, ia pun memilih fokus narik ojek daripada berdemonstrasi ke Jakarta.
"Mau ngapain ikut aksi demo. Kadang kita yang narik saja dalam satu hari, masih belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mending kita fokus cari rejeki untuk kebutuhan Lebaran nanti," ujarnya.
Senada dengan Eko, pengemudi ojol lainnya Nur Hasan (31), warga Desa Tambakrejo Kecamatan Buluspesantren mengaku merugi jika sampai tak menarik ojol. Pasalnya, mengojek online adalah pekerjaan utamanya sekarang.
"Pemasukan enggak dapat, tapi pengeluaran pasti. Apalagi pada Ramadan seperti ini, minimal untuk beli takjil saja, kita paling tidak mengeluarkan uang Rp30-an ribu. Saya penghasilan sehari 50 ribu lebih sedikit. Maka sangat rugi kalau tidak narik," kata Nur Hasan.
Dia mengemukakan, uang yang ia dapatkan dari narik Ojol hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, jika dalam satu hari tidak narik, dipastikan antara pengeluaran dan pendapatan hari itu akan minus.
"Siapa pun presidennya, kita harus tetap bekerja. Kita enggak kerja, kita enggak makan. Jangankan people power, kalau ada demo ojol saja saya enggak ikut. Mending narik, kita bisa dapat uang," katanya.
Dengan situasi seperti sekarang ini, ia berkeyakinan sekitar 1.000 pengemudi ojol di Kebumen dan sekitarnya dipastikan tidak akan berangkat. Mereka lebih mementingkan keluarga dengan tetap bekerja.