Jayapura, Gatra.com – Kodam XVII/Cenderawasih memberikan kenaikan pangat luar biasa kepada 10 prajuritnya yang bertugas di perbatasan Papua dan Papua Nugini. Ke-10 prajurit ini dianggap berhasil mengajak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali ke pangkuan NKRI.
Salah satu keberhasilan yang diraih oleh para prajurit adalah meminta kelompok KKSB pimpinan Mathias Wenda untuk menyerahkan senjata organik M16 dan 7 butir amunisi dengan kaliber 5,56 mm.
Ajakan ini pun disambut oleh salah satu kelompok separtis. Ia lalu menyerahkan senjata tersebut beserta amunisi pada 25 Januari 2019 di Skouw, perbatasan RI-PNG, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Sersan Satu Muhammad Bakti Yulada, salah satu personil Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu yang ikut dalam operasi teritorial ini menyebutkan pendekatan selama dua bulan dilakukan, untuk membangun kepercayaan, antara personil TNI dan kelompok masyarakat yang bergabung dengan KKSB.
“Setiap hari, kami mengunjungi anggota KKSB ini, mengajak ngobrol, memberikan makanan, hingga memberikan kebutuhan lainnya. Tak ada penolakan dari mereka awalnya, hingga kami pun dapat saling percaya dan akhirnya kelompok ini bisa menyerahkan senjata api yang selama ini disimpan,” kata Yulada, Senin (20/5).
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menyebutkan prajurit yang mendapatkan pangkat luar biasa diantaranya 8 orang Satgas Satgas Pengamanan Perbatasana RI-PNG Yonif PR 328/Dirgahayu dan dua orang anggota Korem 172/PWY.
“Terus berikan karya terbaik untuk bangsa dan kemajuan TNI AD. Tumbuhkan dalam diri daya inovatif, kreatif dan daya tanggap yang dinamis, sesuai aturan yang berlaku,” kata Panglima Cenderawasih.
Yosua sangat bangga dengan prajurit yang mampu mengajak seorang lawan yang menyimpan senjata organik sekian puluh tahun, hingga akhirnya menjadi kawan. “Ini enggak gampang nih. Yang paling gampang itu kan membuat lawan, bukan membuat kawan. Bener tidak?”kata Yosua.
Selain itu, Panglima Kodam Cenderawasih juga menyebutkan kenaikan pangkat luar biasa yang diterima prajurit merupakan rahmat dan anugerah yang harus diterima dengan penuh rasa syukur.
“Jangan sombong, tapi kalian harus lebih peka, lebih prihatin, lebih waspada terhadap sekitar. Tetaplah jaga teritorial di perbatasan dengan baik, bina masyarakat, termasuk jaga patok perbatasan, jangan sampai ada yang hilang,” jelasnya.
Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari mengklaim kelompok separatis masih eksis dan jumlahnya cukup banyak. Walau begitu kelompok separatis di perbatasan Papua dan Papua Nugini yang dipimpin oleh Mathias Wenda banyak berbaur dengan masyarakat setempat.
“Walau tak pegang senjata, mereka eksis di kelompoknya. Kondisi kelompok separatis di perbatasan tertutup, sehingga butuh informasi akurat dan tepat untuk mengetahui kelompok ini. Kemarin kita turunkan 8 orang anggota kelompok ini,” kata Erwin.
Berikut adalah nama ke-10 prajurit TNI yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa yakni Serma Mustari, Serka Richard L Baransano, kedunya adalah anggota TNI Kodam Cenderawasih. Lalu 8 anggota Satgas Yonif PR328/DGH yaitu Sertu Muhammad Bakti Yulada, Kopda Syafril Hadi, Kopda Budi Irama Putra, Kopda Iman Saputra, Kopda Hendri Yanto, Kopda Sigit Ariyanto, Kopda Aksan dan Praka Nugroho Cahyo Purnomo.