Jakarta, Gatra.com - TNI-Polri memanggil dua ribu personil untuk melakukan pengamanan terhadap pengumuman hasil rekapitulasi suara pada 22 Mei mendatang di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat ini, total personil yang melakukan pengamanan di Jakarta berjumlah 34 ribu anggota.
"Di Jakarta semua fokus Jakarta, hampir 34 ribu personil. itu semua TNI-Polri," jelas Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta, Senin (20/5).
Pihaknya, bersama TNI pun telah bersiaga dengan menyiapkan 20 ribu personil cadangan. Dengan begitu, jumlah personil sebanyak 54 ribu akan siap untuk melakukan pengamanan terhadap gedung KPU.
"Justru (TNI-Polri) mempersiapkan juga 20 ribu pasukan cadangan apabila memang betul-betul dibutuhkan saat situasi tertentu. Harapan kita situasi damai, aman, tertib," tambah dia.
Personil gabungan tersebut dikirim dari seluruh polisi daerah yang masuk ke dalam Brimob Nusantara dan juga Perintis Nusantara.
"Semuanya itu dalam rangka untuk memberikan jaminan keamanan pada tanggal 22 (Mei) baik sebelum maupun pasca pengumuman tingkat nasional," tutur Dedi.
Nantinya, personil gabungan TNI-Polri akan melakukan penjagaan tanpa dilengkapi peluru dan senjata tajam. Lalu, untuk antisipasi aksi terorisme, Densus 88 Anti Teror terus melakukan pengembangan dan juga penangkapan terhadap para terduga teroris.
"Fakta yang ada pelaku sangat dekat dengan kita. Di Bekasi, Cilengsi, hari ini juga penegakan hukum preventive strike di Jakarta. Tidak menutup kemungkinan kelompok ini bergabung dalam aksi massa," ujarnya.