Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membahas sejumlah kesepakatan penting di antaranya peluang ekspor dan investasi pertanian dengan Menteri Pertanian Brazil, Tereza Cristina.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (20/5). Mentan Cristina melakukan kunjungan bilateral ke Indonesia untuk menjajaki peluang impor dan ekspor antara dua negara.
"Beberapa komoditas strategis kita seperti salak, manggis, dan lain-lain diberi ruang untuk diekspor ke Brazil," kata Amran usai pertemuan.
Menurut Amran, Brazil membuka peluang komoditas strategis Indonesia untuk diekspor ke sana. "Membuka [peluang] sekitar 6 komoditas pertanian kita. Tadi tidak dibatasi mana saja yang diekspor ke Brazil," ujar Amran.
Amran optimistis volume ekspor pangan Indonesia ke Brazil ke depannya semakin melejit. Sebab pada pertemuan ini telah disepakati agar komoditas pertanian Indonesia seperti salak, sarang burung walet, nanas, dan komoditi lainnya harus dapat diterima.
"Yang terpenting produk pertanian kita harus diterima, dan mereka bersedia. Sampai sekarang ini, Ekspor Indonesia ke Brazil sudah menyentuh angka US$0,3 miliar per tahunnya. Sebagian besar ekspor tersebut disumbang oleh fruit palm oil atau minyak kelapa sawit," ujarnya.
Selain ekspor, Amran menyebutkan dalam pertemuan ini, pemerintah Indonesia mengajak Brazil untuk investasi di Indonesia, khususnya di sektor pertanian dengan tujuan menekan biaya produksi dan pada akhirnya menyejahterakan para petani.
Salah satunya, lanjut Amran, pengembangan pabrik gula karena Brazil sebagai negara produsen gula terbesar di dunia diharapkan segera menjalin kerja sama dengan Indonesia, terutama investasi dan alih teknologi pengolahan pabrik gula untuk Indonesia.
"Kita diskusi khususnya untuk pabrik gula, Menteri Brazil mengatakan terbuka untuk pengalaman pengolahan dan siap untuk membantu. Dan kita tahu negara produsen gula terbesar di dunia adalah Brazil. Mereka ingin mentransfer ilmunya ke Indonesia," kata Amran.