Washington, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan sanksi kepada Iran terkait perjanjian nuklir internasional 2015. Sebelumnya, Iran mengancam akan melanjutkan produksi uranium sebagai bahan bakar reaktor dan senjata nuklir.
" Akan menjadi kompetisi akhir bagi Iran. Jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi!!," ujar Trump, dilansir dari CNN pada Minggu (19/5).
Presiden AS mengatakan tidak ingin tekanan AS pada Iran berubah menjadi konflik. Sebelumnya Trump sempat menjawab pertanyaan wartawan seputar kemungkinan AS akan berperang dengan Iran, Trump menjawab: "Saya harap tidak terjadi."
Iran juga berupaya meredam kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan. Hal ini didukung oleh menteri luar negeri Iran yang bersikeras tidak menginginkan adanya perang.
"Tidak akan ada perang karena kita tidak ingin perang. Tidak ada yang dapat menghadapi Iran di wilayah itu," ucap Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.
Seperti diketahui, gesekan terbaru terjadi setelah Iran menunda komitmen perjanjian nuklir internasional 2015. Selain itu, mengancam akan melanjutkan produksi uranium yang digunakan untuk membuat bahan bakar reaktor dan senjata nuklir.
Kesepakatan menghentikan perang bertujuan mengurangi sanksi dan komitmen untuk mengakhiri program nuklir. Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian.
Pemerintah Iran menyebut kesepakatan tersebut tidak memiliki landasan. Trump kemudian menjatuhkan sanksi.
Kapal rudal Iran berlayar di Teluk Persia. Penyidik AS melaporkan terdapat kerusakan empat kapal tanker di daerah Uni Emirat Arab. Namun pemerintah Iran membantah hal tersebut.