Jakarta, Gatra.com - Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan bahwa pemerintah perlu meningkatkan jaminan keamanan untuk pemudik yang menggunakan Tol Trans Sumatera.
“Terutama ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung-Palembang. Sebaiknya selama musim mudik dan balik di setiap GT ditempatkan minimal dua orang bersenjata dari kesatuan Brimob, TNI AL (Marinir) atau TNI AD,” kata Djoko kepada Gatra.com, Minggu (19/5).
Menurut Djoko, masyarakat yang sering melintasi jaringan nontol Lintas Timur Sumatera telah mengetahui dengan baik wilayah mana saja yang rawan tindakan kejahatan. Ia berharap agar pemerintah menekankan soal keamanan tersebut agar kejahatan tidak berpindah ke jalur tol.
“Musim mudik lebaran tahun ini selain terhubung Tol Trans Jawa, di Sumatera juga akan beroperasi sebagian ruas Tol Trans Sumatera di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Lampung,” katanya.
Menurut data, ruas tol di Sumatera Utara terbentang sepanjang 115,27 km yang terdiri dari ruas Tol Medan-Binjai sepanjang 10,46 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 62,11 km, dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa sepanjang 42,7 km.
Di Sumatera Selatan ada ruas Tol Palembang-Indralaya sepangjang 21,93 km, Kayu Agung-Palembang sepanjang 40 km (belum operasi) dan Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 87 km (belum operasi) .
Sedangkan di Provinsi Lampung ada ruas Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar sepanjang 139,93 km dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang 99,1 km (belum beroperasi).
“Keberadaan Tol Trans Sumatera ini sangat membantu mempersingkat waktu perjalanan. Bakauheni-Bandar Lampung hanya butuh waktu 45 menit. Bila menggunakan jalan nontol Lintas Timur Sumatera bisa dua hingga 2,5 jam,” ujar pria yang tercatat sebagai dosen Teknik Sipil di Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, itu.
Keberadaan tol ini, lanjut Djoko, sungguh membantu bagi pengemudi truk mempercepat tiba di tujuan.
“Kenyamanan dan keamanan adalah harapan pengemudi truk barang. Tarif tol yang murah juga yang diinginkan mereka,” paparnya.
Menurut Djoko, pemerintah perlu mengedukasi pengguna tol untuk mencatat nomor call centre atau pusat panggilan yang terpampang di sepanjang tol tersebut.
“Aman dan nyaman di Tol Trans Sumatera menjadi idaman pemudik Lebaran ke Sumatera. Kita berharap semua saran ini bisa diperhatikan oleh pihak pemerintah,” katanya.