Jakarta, Gatra.com - Partai Gerindra menyebut pemerintah sedang menakut-nakuti masyarakat jelang pengumuman hasil pemilu serentak pada Rabu (22/9) pekan depan.
Politisi Partai Gerindra Desmond J Mahesa menyebut imbauan dan pernyataan pemerintah terkait pengumuman itu dan rencana aksi people power menolak hasil penghitungan suara.
"Ada aparat jumlah berlebihan ini yang aneh, ada juga melarang orang ke Jakarta, juga ada yang ngomong tanggal 22 Mei itu ditumpangi teroris. Jadi statement ini membuat institusi negara jadi rusak. Harusnya negara menjalankan tugasnya tapi ini menakuti masyarakat," kata Desmond dalam Reuni 98 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5).
Anggota Komisi III DPR ini menilai aparat semakin 'lebay' jelang pengumuman hasil penghitungan suara pemilu 2019. Padahal di negara yang menganut sistem demokrasi hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah.
Desmond juga menyebut tidak ada yang salah dengan aksi people power sepanjang tidak mengganngu ketertiban umum dan aktivitas masyarakat.
"Ada suatu proses yang membuat kita jadi sakit karena memang ada aparat yang kesannya terlalu takut dan bikin statement luar biasa. Ini menurut saya yang sangat menjijikan dalam sebuah negara demokrasi yang kita sebenarnya kebebasan ini kita jaga bersama," ujar Desmond.