Kupang, Gatra.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser NU Nusa Tenggara Timur (NTT) secara tegas menolak keras yang namanya people power atau Gerakan Kedaulatan Rakyat yang akan dilaksanakan sejumlah elit politik nasional terkait hasil pemilu 17 April 2019 lalu.
“GP Ansor bersama Banser NU akan jadi garda terdepan NKRI, menghadang apapun namanya people power yang berpotensi mengacaukan keamanan Negara. Khusus di NTT, jika ada aksi, gerakkan itu kami sudah siaga mulai hari ini (18/5) sampai situasi negara benar–benar aman baru kamu berhenti. Kami akan berada di depan barisan aparat keamanan,” tegas Ketua GP Ansor NTT, Abdul Muis kepada Gatra.com, Ahad (18/5).
Dia menegaskan yang namanya aksi people power atau belakangan dirubah menjadi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat itu sebetulnya tindakan makar. “ ami akan lawan dalam bentuk apa pun jika benar–benar aksi itu dilaksanakan. Kami sudah diinstruksikan pimpinan pusat untuk menyikapi masalah ini. GP Ansor dan Banser NU sudah menyiapkan 5 Juta kader untuk menjadi Garda terdepan menghadapi gerakan yang bernuansa makar ini,” jelas Abdul Muis.
Khusus di wilayan NTT jelas Abdul Muis, pihaknya sudah mengadakan pertemuan dengan MUI, Banser dan kelompok ormas– ormas Islam lainnya di NTT. “Khusus di NTT kami sudah bertemu dan sepakat untuk melawan, menjadi garda terdepan untuk hadapi mereka. Kami juga sudah koordinasikan bersama aparat keamanan,” tutur Abdul Muis.
Menjawab pertanyaan Gatra.Com bahwa apakah akan ada aksi seperti ini di NTT, Abdul Muis menyebutkan potensinya memang ada. "Jaringan mereka itu ada di setiap wilayah. Karena itu kami sudah diperintahkan untuk siaga sesuai instruksi GP Ansor dan Banser NU Pusat untuk siaga ,” kata Abdul Muis.
GP Ansor dan Banser NU NTT kata Abdul Muis juga sudah berkoordinasi dengan pemuda lintas agama, Kristen, Hindu, Budha dan lainnya di NTT untuk bahu membahu antispasi adanya gerakan people power di NTT.
“Bersama para pemuda lintas agama di NTT kami sudah koordinasi. Kami akan bahu membahu menjaga kedaulatan Negara dari gerakan–gerakan makar,” jelas Abdul Muis.