Banda Aceh, Gatra.com - Sebanyak 200 lebih guru SMA di Provinsi itu mengikuti pelatihan Kurikulum Aceh Islami. Kegiatan tersebut berlangsung sejak 12 hingga 27 Mei 2019 di Kota Banda Aceh.
Ratusan peserta yang terbagi dalam lima angkatan yang merupakan ketua dan wakil MGMP mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PPKN, Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam yang berasal dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin menyampaikan penyusunan Kurikulum Aceh Islami merupakan amanah dari Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Saat ini, kata dia, penyusunan Kurikulum Aceh sudah memasuki fase selesainya penulisan buku bahan ajar yang akan diimplementasikan pada 2019 ini.
“Kurikulum Aceh Islami adalah kurikulum nasional yang ditambah dengan muatan nilai islami dan kearifan lokal, artinya kurikulum nasional tetap dilaksanakan sepenuhnya memenuhi standar minimal dengan pengintegrasian materi-materi Islam dan nilai-nilai Islami serta muatan lokal keacehan,” jelasnya.
Dengan kekhususan Aceh, katanya sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, maka penyusunan kurikulum Aceh Islami sudah menjadi suatu kebutuhan daerah untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang bercirikan Islami, keacehan dan sesuai potensi daerah.
“Peningkatan pemahaman agama merupakan bagian untuk membentuk karakter dan menjauhkan generasi muda dari berbagai tindakan yang dilarang dalam agama," jelas Syaridin, Sabtu (18/5)
Dengan lahirnya Kurikulum Pendidikan Aceh Islami maka sekolah di Aceh akan berubah, bukan hanya dari sisi jumlah jam pelajaran, akan tetapi juga berubah bidang studi menjadi Quran Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Sejarah Islam dan Bahasa Arab.
“Ada perbedaan mendasar antara kurikulum nasional dengan kurikulum Aceh, yaitu pada jumlah jam mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Jumlah jam mata pelajaran PAI dalam kurikulum nasional sangat terbatas. Sedangkan dalam kurikulum Aceh Islami ini akan ditambah,” ujarnya.
Sementara itu, ketua panitia pelatihan, Zulbahri menjelaskan tujuan diselenggarakannya pelatihan kurikulum SMA ini adalah untuk memperkuat pengetahuan, wawasan dan penguatan mengenai kurikulum Aceh yaitu kurikulum nasional yang ditambah dengan nilai Islami dan kearifan lokal yang nantinya akan diimplementasikan di tahun 2019 ini.
“Kita di sini bersama-sama akan membedah buka bahan ajar kurikulum Aceh Islami yang telah siap ditulis oleh tim. Untuk menjadi masukan bagi kita dalam merevisi di kemudian hari,” jelasnya.