Home Ekonomi Kerjakan 98 Proyek Hulu Migas di 2019, Pertamina Gelontorkan Rp27,4 Triliun

Kerjakan 98 Proyek Hulu Migas di 2019, Pertamina Gelontorkan Rp27,4 Triliun

Jakarta, Gatra.com - Pertamina optimis menyelenggarakan 98 proyek eksplorasi dan pengembangan Hulu Migas di Indonesia sepanjang 2019. Mereka siap menggelontorkan biaya investasi yang dianggarkan pada tahun ini sebesar US$1,9 miliar (sekitar Rp27,4 triliun).

Dalam pernyataan yang diterima Gatra.com disebutkan bahwa memang di 2019 ini, investasi di sektor Hulu memang jadi agenda prioritas Pertamina. Hal ini dibuktikan dengan nilai investasi sektor hulu secara keseluruhan yang mencapai sekitar US$2,6miliar atau sekitar 60% dari keseluruhan investasi Pertamina pada RKAP 2019 yang mencapai US$4,2 miliar.

“Seluruh proyek tersebut dilaksanakan oleh anak usaha di sektor hulu migas Pertamina yang beroperasi di Indonesia,” sebut Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu dalam kesempatan dialog dengan media di Jakarta, Jumat (17/5).

Baca Juga: Ambisi Pertamina Tingkatkan Kapasitas Kilang Menjadi 2 Juta Barrel

Proyek tersebut terdiri dari 47 proyek dilaksanakan oleh Pertamina EP, 29 proyek oleh PHE, 19 proyek oleh PHI, 2 proyek oleh PEPC, dan 1 proyek oleh PEPC ADK. Proyek-proyek migas tersebut meliputi kegiatan untuk mempertahankan base production seperti kegiatan pemboran, konstruksi fasilitas produksi, pengembangan struktur temuan migas, serta pengembangan EOR.

“Proyek-proyek ini penting mengingat perannnya dalam mempertahankan revenue generator hulu saat ini. Kegiatan eksplorasi new ventures dilakukan melalui akses ke WK eksplorasi baru dan investasi untuk melakukan survei sesmik regional,” imbuhnya.

Data mereka menunjukkan, per April, Pertamina telah menyelesaikan pemboran 77 sumur di Indonesia yang terdiri dari 72 sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di WK eksisting. Pada 2019 Pertamina berencana akan menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia, dimana sekitar 38% diantaranya berada di wilayah kerja Mahakam.

Baca Juga: Perusahaan Kilang Gas Berinvestasi di Jambi

“Realisasi pemboran Pertamina mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia. Komitmen pemboran ini adalah yang terbesar di Indonesia dalam rangka menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting, “ tegasnya.

“Selain itu, sebagai bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, Pertamina juga melakukan program work over dan well intervention serta predictive maintenance yang dapat mengurangi potensi unplanned shutdown,” tambah Dharmawan.

Terkait dengan pengelolaan lapangan migas di Indonesia, Dharmawan memberikan tiga hal yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, tingkat maturitas bawah tanah di lapangan migas yang dikelola oleh Pertamina. Kedua, kondisi fasilitas produksi yang ada di lapangan hulu juga menjadi pertimbangan. Ketiga, untuk menjawab kebutuhan peningkatan produksi tentunya dibutuhkan upaya peningkatan cadangan dan produksi untuk jangka panjang. Hal ini perlu dilakukan kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan di Wilayah Kerja atau area baru.

 

 

 

 

250