Magelang, Gatra.com – Polres Magelang menggelar Apel Kesiapan Pengamanan Waisak Nasional tahun 2019. Lebih dari 1.500 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk pengamanan.
Kapolres Magelang, AKBP Yudianto Adi Nugroho, mengatakan, pengamanan mulai diberlakukan dari Candi Mendut, tempat api Mrapen dan air suci Umbul Jumprit disemayamkan sejak kemarin.
Polisi menerapkan pengamanan berlapis di area parkir, sekitar pagar, dan lokasi prosesi acara di Candi Mendut. “Fokus perhatian nanti yang ada di luar prosesi. Sehingga jika ada yang akan mengganggu dapat segera diamankan,” kata AKBP Yudianto Adi dihadapan pasukan pengamanan di Lapangan drh Soepardi, Sabtu (18/5).
Sekitar pukul 14.00 menempuh jarak 4,5 kilometer, api Mrapen dan air suci Umbul Jumprit akan dibawa ke pusat perayaan Waisak di Candi Borobudur. “Akan ada pengalihan lalu lintas di ruas jalan yang dilalui kirab. Jalan ditutup sekitar 1 sampai 2 jam,” ujar Yudianto Adi.
Selain mengamankan prosesi Waisak, Kapolres meminta personel memberi perhatian kepada para tamu penting yang hadir. Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, sejumlah tokoh politik, dan perwakilan umat Buddha di kawasan Asia dijadwalkan hadir dalam acara ini.
“Sampai hari ini untuk informasi kita semua sudah ada lebih dari 10 tersangka teroris yang ditangkap. Ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Kegiatan Waisak ini mungkin menjadi salah satu target mereka.”
Kapolres mengingatkan kepada personel TNI/Polri bahwa mereka telah disumpah untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat. “Niatkan bahwa kegiatan pengamanan kita hari ini, ibadah kepada Tuhan. Mudah-mudahan kita diberi perlindungan,” kata AKBP Yudianto Adi.
Lebih dari 1.500 aparat gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan acara puncak perayaan Waisak. Mereka personel Kodim 0705/Magelang, BKO Brimob Polda Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta jajaran polres di wilayah eks Karesidenan Kedu.
Puncak perayaan Waisak digelar di pelataran Candi Borobudur, 19 Mei 2019 pukul 04.11. Sebelumnya akan diadakan pelepasan 1.000 lampion di Taman Lumbini kompleks Borobudur, sebagai simbol pembersihan batin dan perdamaian.