Jakarta, Gatra.com –  Putri Gus Dur, Aliya Wahid membebaskan Capres 02 untuk tidak mengakui Mahkamah Konstitusi. Menurutnya, hal tersebut merupakan hak setiap Warga Negara Indonesia (WNI). Meski begitu, mayoritas masyarakat masih memercayai fungsi MK.

“ Jadi, nanti selesai juga dengan waktunya," ujarnya kepada Gatra.com, di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Jumat (17/05).

Lebih lanjut, Aliya juga menyoroti dualisme kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang hanya menggugat pemilu presiden (pilpres) namun tidak mempermasalahkan hasil pemilu legislatif (pileg). Padahal keduanya dilakukan secara serentak.

"Memang ada dualism, pileg atau pilpres. Nyoblosnya juga kan pada saat yang sama," jelasnya.

Sebab itu, ia mengatakan pihak BPN seharusnya dapat mengklarifikasi dualisme tersebut kepada masyarakat. Apalagi berdasarkan hasil riset Litbang Kompas, sebanyak 92% masyarakat menyatakan legowo dengan hasil Pemilu.

 "Ini dari dua pendukungnya sudah tenang kok. Jadi ini kan masalahnya di elite politik saja," pungkasnya.