Home Olahraga Kena Lemparan Suporter, Kornea Mata Pemain PSS Junior Rusak

Kena Lemparan Suporter, Kornea Mata Pemain PSS Junior Rusak

Yogyakarta, Gatra.com - Anggriyanto Faisal, pemain junior klub sepak bola PSS U-16 korban kerusuhan suporter saat pertandingan PSS lawan Arema FC, Rabu (15/5), mengalami trauma mata hingga harus menjalani operasi. Tim medis RSUP Dr Sardjito Yogyakarta menyebut Anggri berpotensi dioperasi lagi. 
 
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan mengatakan, ada dua robekan di mata kanan Anggri. Bagian korneanya pun rusak. "Jadi mengalami trauma mata. Untuk penyebabnya apa, kami dari medis tidak tahu," katanya, ditemui di kantornya, Jumat (17/5).
 
Anggri telah menjalani operasi pada Kamis (17/5) selama tiga jam. Operasi itu bentuk penyelamatan awal dan untuk membersihkan luka supaya tak terjadi infeksi.
 
Setelah itu, selama tiga hari mendatang, kondisi mata terus diobservasi untuk melihat perkembangan pemulihannya. "Masih ada potensi operasi lagi, tergantung observasi yang dilakukan. Tapi yang jelas tidak ada benda yang tertinggal di mata," bebernya. 
 
Banu menyebut setelah tiga hari Anggri diperbolehkan menjalani rawat jalan. Namun dengan catatan, dia harus melakukan kontrol secara rutin selama tiga bulan. 
 
"Kami akan lihat perkembangannya selama tiga bulan. Perlu USG (ultrasonografi) mata juga. Mudah-mudahan hasilnya baik," katanya. 
 
Manajer PSS U-16 Johannes Sugianto menambahkan, Anggri merupakan pemain yang baru masuk pada awal kompetisi musim 2019 ini. Pada saat kerusuhan suporter PSS dan Arema FC, pemain gelandang itu berada di tepi lapangan sebelah barat atau di depan tribun VIP. Ia terkena lemparan benda keras di mata kanannya.
 
"Anggri baru dua kali itu masuk Stadion Maguwoharjo. Yang pertama ketika PSS uji coba melawan Persipura Jayapura," katanya. 
 
Momen laga antara PSS melawan Arema FC seharusnya menjadi pertandingan yang bisa dinikmati Anggri. Laga ini mestinya menjadi pembelajaran dan menambah pengalaman Anggri sebagai pemain junior U-16. 
 
"Ini jadi kenyataan pahit. Mestinya mereka menikmati pertandingan tim senior untuk belajar dan menikmati aura suporter," ucapnya. 
 
Johannes mengatakan, sebenarnya Angrgri salah satu dari tiga pemain junior PSS yang menjadi korban kerusuhan pada Rabu (15/5) malam itu. Namun dua korban lain mengalami luka ringan. "Yang jelas biaya perawatan kami tanggung," ucapnya.
669