Washington, Gatra.com- Boeing memperbarui perangkat lunak pesawat 737 Max sebanyak 2017 penerbangan yang pernah mengalami dua kali kecelakaan fatal dalam lima bulan terakhir. Dilansir BBC, Pihak Boeing memberikan data kepada Federal Aviation Adiministration (FAA) seputar prosedur pengoperasian.
Sebelumnya, kecelakaan menimpa Ethiopian Airlines pada bulan Maret lalu dan menewaskan 157 penumpang. Berlanjut dengan bencana Lion Air di Indonesia pada Oktober yang menewaskan 189 orang.
Kedua, kecelakaan akibat Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver Boeing 737 Max, fitur baru pada pesawat dirancang untuk mengatur sudut ketinggian pesawat.
Pihak Boeing mengatakan informasi pelaksanaan sistem baru akan diajukan ke FAA. Hal ini membantu regulator untuk menjadwalkan penerbangan uji sertifikasi. Selain itu, menyerahkan dokumentasi sertifikasi akhir lebih lanjut.
Pihak Boeing mengatakan telah menyelesaikan uji simulator terkait sistem baru. Selanjutnya mengenai pengembangan materi pelatihan yang sekarang sedang ditinjau oleh FAA, regulator global dan pelanggan maskapai penerbangannya.
FAA mengatakan mereka akan mengadakan pertemuan pada 23 Mei dengan regulator udara dari seluruh dunia. Terutama dalam memberikan pembaruan pada ulasan perbaikan perangkat lunak Boeing dan pelatihan pilot baru.
Analis Keselamatan Penerbangan, Todd Curtis mengatakan regulator AS bukan satu-satunya yang harus dipenuhi Boeing.
"Anda juga memiliki otoritas nasional lain di Kanada, Inggris dan Eropa. Mereka ingin mengetes dan mengevaluasi secara mandiri sebelum mensertifikasi pesawat untuk penerbangan domestik,” katanya.
Meskipun, penerbangan masih belum mendapatkan persetujuan dari Kanada. Secara langsung mempengaruhi operator Amerika Serikat karena memiliki banyak rute. Bahkan rute domestik AS melintas di wilayah udara Kanada. Menurutnya, bila pihak berwenang di sana tidak mengesahkan 737 Max, mereka harus menghindari wilayah udara tersebut.
Pilot diharapkan dapat menjalani pelatihan tambahan setelah menerima sertifikasi. Curtis mengatakan masih membutuhkan banyak masukan untuk meyakinkan keamanan awak pesawat lain.