Jakarta, Gatra.com – Saat ini PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/Indonesia Port Corporation (IPC) tercatat memiliki delapan sister port. Kerja sama dengan pelabuhan internasional itu tersebar di empat benua. Mereka adalah Pelabuhan Lazaro Cardaenas, Meksiko; Pelabuhan Baku, Azerbaijan; Pelabuhan Qatar; Pelabuhan Djibouti, Pelabuhan Townsville, Australia; dan tiga di Cina yakni Pelabuhan Shenzen, Ningbo, dan Guangzhou.
“Ada tiga hal yang ingin kita dapatkan dari kerja sama dengan sejumlah pelabuhan tersebut. Pertama, transfer of knowledge. Kedua, berbagi pengalaman. Termasuk kita akan kirim orang kita untuk proses magang bekerja di sana agar bisa belajar banyak hal. Ketiga, untuk bisa do business dengan mereka,” sebut Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, di sela-sela acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Kamis (16/5).
Rencana terdekat mereka adalah teken memo kerja sama dengan Pelabuhan Sabah, Malaysia. Sabah diharapkan bisa terjalin dengan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat yang tengah dibangun IPC.
Baca Juga: Trafik Perdagangan Global Naik, IPC Teken MoU dengan Pelabuhan Guangzhou
“Bagaimana Kijing kelak bisa jadi pelabuhan hub internasional. Apakah kita bisa menjajaki bisnis dengan Sabah,” imbuh Elvyn.
Tak hanya Sabah, setidaknya ada tiga pelabuhan lain yang tengah diincar IPC. Mereka adalah pelabuhan di Bangladesh dan Australia.
“Kita belum bisa sebut detil namanya,” ucap Direktur Komersial IPC, Arif Suhartono. “Satu hal yang pasti, kita targetkan salah satu bisa finish kerja sama di tahun ini,” tambahnya di tempat yang sama.