Jakarta, Gatra.com – Herpes genital merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang diakibatkan oleh Herpes Simpex Virus (HSV) tipe 1 dan 2. Untuk tipe 1 biasanya ditularkan melalui oral ke oral, sedangkan tipe 2 melalui aktivitas seksual.

“Sebagai upaya mencegah timbunya virus herpes ini, masyrakat diimbau untuk tidak berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual. Selain itu, selalu menjaga kebersihan terutama pada area genital,” kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dr. dr. Wresti Indriatmi, SpKK(K), M.Epid saat seminar media tanggap herpes genital di Jakarta Pusat, Kamis malam (16/5).

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin sekaligus pemilik Klinik Kulit Pramudia, dr. Anthony Handoko juga menjelaskan, mengenai hubungan seksual bagi pasangan suami istri yang salah satu maupun keduanya terkena herpes genital untuk melihat situasi dan kondisi sebelum berhubungan.

“Belum tentu apakah bisa pasangan yang teridentifikasi herpes genital bisa melakukan seks lagi, tergantung pada daya tahan tubuh keduanya. Mungkin menggunakan kondom bisa menjadi alternatif berhubungan seksual yang aman dari virus ini,” sambungnya.

Penyakit herpes genital bersifat periodik. Kemunculannya akan bergantung dari daya tahan tubuh pasien. Bagi pasien dewasa, herpes genital tidak berbahaya atau menyebabkan kematian. Namun, bagi ibu hamil yang baru saja terinfeksi virus HSV ini akan sangat berbahaya bagi janin.

“Herpes genital akan berbahaya bagi janin di dalam kandungan pada ibu hamil yang baru saja terinfeksi virus. Akibatnya, virus tersebut akan beredar di dalam darah dan menularkan ke anak yang sedang dikandungnya,” imbuh dokter Wresti.