Tokyo, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengecam Amerika Serikat (AS), karena terus meningkatkan ancaman serangan ke Iran. Sebagai balasan, Teheran mengancam akan menunjukkan serangan lain yang lebih serius.
Seperti dilansir Aljazeera, Zarif mengatakan “kami akan bertindak hati-hati, menyusul penyebaran armada militer AS baru-baru ini ke wilayah Teluk. Kami percaya, bahwa peningkatan serangan AS ini tidak dapat diterima dan tidak pantas dilakukan," ujar dia usai pertemuannya dengan para pejabat Jepang, di Tokyo, Kamis (16/5).
Sehari sebelumnya, AS mengumumkan bahwa seluruh staf yang tidak berkepentingan akan ditarik dari Irak. Negara tetangga Iran adalah sekutu dekat AS.
Sarah Sanders, Sekretaris Gedung Putih mengatakan, AS akan terus melakukan serangan maksimal ke Iran. Dari serangan itu, mereka ingin melihat apakah ada perubahan sikap dari kepemimpinan Iran.
“Presiden Trump siap menanggapi setiap agresi yang dilakukan Iran. Jika mereka menyerang, maka mereka tidak akan menyukai apa yang dilakukan sebagai tanggapan (serangan balasan)," kata Sanders.
Perselisihan antara AS dengan Iran semakin meningkat setelah AS mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari perjanjian JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action), atau kesepakatan nuklir Iran pada Mei tahun lalu. Semakin memanasnya hubungan itu membuat banyak negara mengkahawatirkan akan adanya perang diantara dua negara.