Cikampek, Gatra.com - Untuk mengisi waktu menunggu buka puasa, Anda bisa menikmati keindahan ratusan jenis anggrek, di antaranya denrobiun, angrek bulan (velenopsis), dan lain-lain di Cikampek dan Sukabumi, Jawa Barat. Bukan hanya itu, pengunjung bisa belajar budidaya hingga menjajaki peluang ekspor anggrek ke mancanegara.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, dalam pers rilis, Jumat (17/5), menyampaikan keterangan tersebut saat mengunjungi budidaya bunga milik PT Ekakarya Graha Flora di Cikampek Pusaka, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
PT. Ekakarya Graha Flora ini menghadirkan lahan pembibitan yang menyuguhkan aneka ragam jenis bunga anggrek sehingga masyarakat tidak perlu lagi menghabiskan ?biaya untuk pergi ke Thailand atau Singapura untuk nikmati ratusan anggrek cantik.
"Di taman seluas 26 hektare ini, hortimania bisa menikmati lebih dari 2 juta tangkai yang beragam jenis bunga anggrek yang kesemuanya belum ada yang berasal dari luar negeri karena rata-rata berasal dari dalam negeri," ungkap Suwandi.
Bunga anggrek yang ada di Ekakarya Graha Flora ini tertata rapi di persemaian, dengan pengelolaan yang mengedepankan profesionalisme dari tangan-tangan yang ahli di bidang florikultur seperti Jesica (32 tahun), lulusan S2 Institut Tekhnologi Bandung (ITB) yang menjabat sebagai Kepala Bagian Phalaopsis di PT. EGF.
Jesica menyampaikan, pegawainya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya masing-masing. Suwandi mengatakan, budidaya tanaman hias termasuk anggrek ke depannya kian diminati petani karena hasilnya sangat menjanjikan, apalagi pangsa pasarnya sudah menjajaki Asia Tenggara hingga Eropa.
Berbagai jenis tanaman anggrek antara lain anggrek bulan, anggrek hitam, anggrek kasut kumis, anggrek kebutan, anggrek sendok, anggrek bulan bintang, anggrek kerlip, anggrek jamrud, anggrek phaleonopsis, dendrobium, vanda douglas, oncidium, dan jenis lainnya. Sentra anggrek ada di Cianjur, Tangerang Selatan, Bogor, Karawang, Batu, Karanganyar, dan lainnya
"Produksi anggrek 2018 sebanyak 24,7 juta tangkai. Volume ekspor anggrek 2018 sebanyak 51,9 ton senilai Rp4,91 miliar, volume ekspor naik 19,4% dan nilai naik 16,35% dibandingkan ekspor 2017. Negara tujuan ekspor anggrek yakni Japan, Korea, Singapura, New Zealand, Netherland, dan lainnya," kata Suwandi.
Suwandi menekankan, ini merupakan pertanaman lahan serta bangunan yang menyajikan aneka ragam bunga tersebut. Bangunan berbentuk menyerupai tenda (gren house) itu menyimpan beraneka ragam bunga anggrek. Beberapa di antaranya sudah mekar.
"Ini di pasaran luar biasa. Untuk paling murah saja bisa Rp100.000. Paling mahal satu pot isi 50 tangkai itu bisa jutaan rupiah," ungkapnya.
Bagus Maulana, Marketing Executive Orchid Forrest mengatakan "Jika berbicara soal harga, maka di sini masih terjangkau, untuk satu pohon angrek bulan minimal Rp100.000 dan yang paling murah seharga Rp40.000."
Permudah Izin Ekspor
Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi tegaskan pihaknya komitmen untuk terus meningkatkan ekspor komoditi hortikultura. Tidak hanya sayuran, buah-buahan tapi juga tanaman hias.
"Sesuai arahan dari Menteri Pertanian, kita terus meningkatkan ekspor komoditas pertanian kita dan juga kendalikan impor. Ekspor terus kita galakan, salah satunya dari komoditas tanaman hias," katanya.
Suwandi mengatakan, banyak komoditas pertanian di dalam negeri ini bernilai devisa bagi negara. Salah satunya tanaman hias seperti yang digalakan oleh PT Eka Karya Graha. Perusahaan ini membudidayakan berbagai jenis tanaman anggrek untuk diekspor. Adapun negara tujuan ekspor tanaman hias ini antara lain Singapura dan juga Jepang.
"Ekspor tanaman hias proses perizinannya sekarang sudah online. Enggak berbelit-belit, enggak pakai lama. Kalau dulu 13 hari, sekarang tidak sampai 3 jam sudah selesai. Izinnya kami percepat. Kalau perlu saya tandatangan langsung," katanya.
Suwandi dalam blusukannya menilai pangsa ekspor tanaman hias luar biasa. Menariknya, permintaan dalam negeri untuk tanaman hias ini ternyata juga cukup besar. Ini ada juga kirimnya ke Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan hingga Kalimantan.
"Hampir semua pulau. Hotel, bandara, gedung perkantoran, mal-mal, ini dari sini. Tanaman hias yang ada di Bandara Cengkareng pesannya juga dari sini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Produksi Phalaopsis, Jessica Stephanie mengaku bersyukur izin ekspor untuk tanaman hias ke mancanegara sangat mudah. "Kita bersyukur ekspor kami ke luar negeri enggak pernah ada masalah. Perizinannya sangat mudah dan simpel," ungkapnya.