Jakarta, Gatra.com - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Tahun Buku 2018. Rapat digelar di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2019.
Direktur Utama (Dirut) SMBR, Jobi Triananda Hasjim mengemukakan, terdapat sembilan mata acara pada RUPS kali ini, antara lain persetujuan laporan tahunan direksi mengenai keadaan dan jalannya perseroan selama tahun buku 2018. Termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2018 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2018.
Selain itu, RUPST juga mengagendakan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2018. “RUPST juga menetapkan penggunaan laba bersih perseroan, termasuk pembagian dividen sebesar 25 % untuk tahun buku 2018,” katanya.
Selain beberapa agenda yang telah dikemukakan di atas, masih ada penetapan tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2018 dan penghasilan direksi serta dewan komisaris untuk tahun buku 2019, penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2019.
Termasuk pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor terkait dengan pelaksanaan program Manajemen Stock Option Program (Mesop).
Selain itu, Jobi mengatakan masih ada agenda penting lainnya dalam RUPST pada tahun ini yaitu Laporan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahan pengurus perseroan.
RUPST dipimpin langsung oleh Komisaris Utama Perseroan, Harjanto. dan dilanjutkan oleh paparan kinerja perusahaan tahun 2018 oleh Direktur Utama Perseroan, Jobi Triananda Hasjim, serta pembahasan seluruh Mata Acara RUPS oleh Direktur dan Komisaris Perseroan yang hadir.
Dalam paparannya, Jobi menyampaikan jika berdasarkan data dari Asosiasi Semen lndonesia (ASI), total pertumbuhan permintaan (demand) semen untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan pada tahun 2018 mencapai 9,4 persen.
“Pertumbuhan didominasi semen curah dengan peningkatan sebesar 10,7 persen, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur terutama proyek jalan tol,” ujarnya.
Menurut Jobi, pertumbuhan volume penjualan SMBR selama tahun 2018 mencapai 24 persen. Di tengah kondisi oversupply dan penumbuhan demand nasional yang masih rendah (5,2 persen), SMBR mampu menunjukkan kinerja penjualan yang positif dengan berhasil melampaui pertumbuhan demand di seluruh wilayah pemasaran perseroan.
Jobi menegaskan jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpinnya berhasil meningkatkan market share rata-rata sebesar 4 persen di seluruh wilayah pemasaran perseroan. SMBR juga tetap mendominasi di Sumatra Selatan dan Lampung.
Bahkan melalui strategi perseroan yang efektif, SMBR juga berhasil meningkatkan penjualan di Jambi sebesar 47 persen. Tak berhenti di situ, perseroan juga melakukan ekspansi pasar ke Bangka Belitung sejak November 2017 yang saat ini market share-nya sudah mencapai 5 persen.