Kupang, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan infrastruktur khususnya jalan adalah stimulus pembangunan yang akan mempercepat roda pembangunan di daerah. Karena itu harus dibangun dengan baik sesuai bestek. Karena akan berdampak positif bagi kemajuan pembangunan dalam rangka mewujudkan NTT yang bangkit dan sejahtera.
“Kepada Kontraktor saya minta berkerja dengan benar dan sungguh-sungguh, sehingga hasil kerja bermanfaat bagi masyarakat. Saya harap jalan ini dapat bertahan hingga 25 tahun ke depan, sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Jangan baru satu tahun pakai sudah rusak, Saya akan minta pertanggungjawaban kontraktor,” tegas Viktor saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan ruas jalan Bokong-Lelogama di Desa Hueknutu, kecamatan Takari Kabupaten Kupang, Kamis (16/5).
Akses jalan yang baik ini menurut Gubernur Viktor, juga dilakukan guna mendukung Pembangunan Observatorium luar angkasa, Observatorium Nasional Gunung Timau yang tahun depan sudah mulai dibangun di Kecamatan Amfoang.
“Ini jelas jadi kebanggaan NTT khususnya masyarakat Amfoang Kabupaten Kupang karena Observatorium ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan NTT,” jelas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Kendati demikian Gubernur Viktor menyatakan ada hal yang lebih penting dari sekedar pembangunan infrastruktur jalan. Yaitu meningkatkan sumber daya manusia NTT yang berkualitas.
“Membangun infrastruktur mudah, dan uangnya bisa dicari. Namun membangun Sumber Daya Manusia (SDM) NTT yang berkualitas harus dimulai saat ini, dengan serius,” ungkapnya.
Dikatakan Viktor, anak-anak NTT harus dididik dengan baik dan sejak dini harus ditanamkan semangat nasionalisme dan intelektual yang baik. Anak-anak, jelasnya merupakan kebanggaan dan merupakan benteng NKRI. Sehingga peran sekolah dalam mendidik dan membentuk SDM berkualitas harus benar-benar dilaksanakan.
“Kita siapkan pendidikan terbaik dan anak-anak kita harus jadi hebat. Kita perlu kolaborasi menyiapkan guru-guru yang hebat, pintar dengan kurikulum terbaik yang kita ciptakan. Infrastruktur kita benahi namun SDM kita akan terus tingkatkan kualitasnya,” jelas Viktor.
Terkait dengan kondisi berbatasan dengan negara Lain, Jelas Viktor, Pulau Timor merupakan pulau yang hebat karena dalam satu pulau yang kecil terdapat 2 negara yang jika bergandengan tangan dan memiliki semangat yang sama untuk maju dan membangun akan hasilkan pulau yang hebat, pulau yang maju.
“Karena itu mulai tahun ini saya alokasikan anggaran yang cukup besar Bokong – Lelogama Amfoang Kabupaten Kupang. Ini merupakan jalan utama menuju ke Observatorium yang akan dibangun oleh LAPAN di Gunung Timau. Selain itu akses jalan menuju Amfoang yang berbatasan langsung dengan Distrik Ambeno, Timor Leste,” kata Viktor.
Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno sangat mengapresiasi pembangunan jalan Bokong-Lelogama Amfoang yang berbatasan dengan Ambeno Timor Leste. Selain itu pembangunan jalan ini akan sangat membantu kelancaran pembangunan Observatorium terbesar di Asia Tenggara yang akan dimulai tahun depan, 2020.
“ Kami mengapresiasi Pemprov NTT yang begitu pedili dengan kami di Kabupaten Kupang. Terima kasih karena Pak Gubernur telah membangun ruas jalan Bokong-Lelogama Amfoang dengan pagu dana Rp168 miliar yang dibagi dalam empat paket,” kata Korinus Masneno.
Kadis PUPR Provinsi NTT Maksi Nenabu dalam laporannya menyatakan pembangunan jalan dilaksanakan selama 210 hari meliputi 4 segmen yang dimulai dari Bokong Kecamatan Takari sampai di Lelogama Kecamatan Amfoang Selatan dengan panjang 40,075 kilometer.
Jalan ini jelasnya merupakan akses utama dari Kupang menuju Fatumonas Amfoang Tengah sebagai Lokasi pembangunan Obsevatorium Nasional Gunung Timau dan Taman Nasional Langit Gelap.
Paket jalan ini dibagi 4 segmen ini menelan biaya Rp175,5 miliar dengan harga kontrak Rp168 miliar dikwerjakan selama 210 hari oleh 4 kontraktor yakni PT. Nusa Jaya Abadi, PT. Surya Agung Kencana, PT. Bumi Permai Nusantara dan PT. Berlian Asean.